SURABAYA – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudparta) Kota Surabaya, kemarin menggelar acara pacuan sapi atau yang lebih dikenal dengan Karapan Sapi, di Pantai Ria Kenjeran lama. Acara yang rutin digelar dua kali dalam setahun ini, sudah memasuki tahun yang ke empat. Lewat acara karapan sapi ini, Disbudparta Kota Surabaya bertujuan untuk mengoptimalkan Pantai Ria Kenjeran sebagai salah satu destinasi wisata di Surabaya.
Hal ini di ungkapkan Kepala Disbudparta Surabaya Wiwiek Widayati kemarin. Dirinya mengharapkan, agar Pantai Ria Kenjeran Lama bisa menjadi tujuan wisatawan selain monument Kapal Selam (Monkasel), Museum Tugu Pahlawan, Kebun Binatang Surabaya.
“Saya mengharapkan lewat acara atau event semacam ini, kita bisa mengoptimalkan dan meningkatkan destinasi wisatawan ketempat-tempat wisata di Surabaya, khususnya pantai ria kenjeran,” harap dia.
Sayangnya, acara yang rencananya dikemas sebagai promosi bagi wisatawan asing sepi penonton. Padahal pelaksanaannya bertepatan dengan singgahnya kapal pesiar MV Rotterdam, milik perusahaan Holland America Lines, yang membawa 1. 500 turis. Rencananya ribuan turis tersebut bisa menyaksikan karapan sapi, tetapi tidak jadi datang, karena alasan keterbatasan waktu sandar kapal pesiar.
Sementara itu, Sekretaris Disbudparta Surabaya Achmad Agung Nurawan , yang juga menjadi ketua pelaksana acara tersebut memaparkan, selain menjaga kelestarian budaya pulau garam, acara ini juga merupaka sosialisasi, terkait larangan menyakiti sapi yang di pakai karapan.
“Selama ini kan kalau karapan sapi, sapinya di cambuk, di tusuk duri, disakiti, sekarang sudah tidak boleh menyakiti atau menggunakan kekerasan kepada sapi saat karapan,” papar dia. (wan)