JAKARTA-Kisruh Partai Nasional Demokrat (NasDem) mencapai puncaknya. Salah seorang petinggi partai yang juga Ketua Dewan Pakar NasDem, Hary Tanoesoedibyo (HT) secara resmi mengundurkan diri. Pengunduran diri HT karena keberataan dengan sikap Surya Paloh (SP) yang mengambil alih kursi Ketum NasDem. “Keinginan saya adalah mengundurkan diri. Namun saya akan tetap beraktivitas untuk kepentingan bangsa dan negara dan gerakan perubahan adalah gerakan yang dilakukan bersama-sama,” kata Hary dalam konferensi pers di Jakarta Pusat, Senin (21/1).
Masalahnya sederhana, sambung Bos MNC Grup, dirinya melihat Partai NasDem sudah berkembang dengan baik. Dan mayoritas pengurus NasDem di daerah itu adalah kalangan muda. Jadi bisa diterima kalangan muda. ”Kurang lebih 70% kader NasDem adalah anak-anak muda, dan saya ingin mempertahankan postur kepengurusan yang sedang berlangsung tanpa adanya perubahan,” terangnya.
Sayangnya kata HT, Surya Paloh mendadak menginginkan kursi Ketum NasDem sehingga bertentangan dengan sikap politiknya. “Kita senior justru mendorong kaum muda bekerja lebih giat lagi lebih keras lagi. Namun Pak Surya Paloh menginginkan adanya perubahan dan beliau ingin langsung terjun sebagai ketua umum partai. Bukan berarti ada konflik, kami secara pribadi tetap bersahabat tetapi secara organisasi kami berbeda pandangan,” paparnya.
Namun demikian, kata HT, dirinya akan terus melanjutkan perjuangan anak-anak muda untuk membangun bangsa. “Saya akan tetap berjalan menggerakkan generasi muda supaya terlibat langsung membangun bangsa yang kita cintai,”ucapnya.
Lebih jauh HT mengaku telah mengajukan surat pengunduran dirinya ke Partai NasDem. Sehingga otomatis dirinya bukan lagi kader atau anggota Partai NasDem.”Terhitung mulai hari ini saya bukan lagi anggota Partai NasDem,” tegasnya.
Hary mengaku baru saja menyampaikan surat pengunduran dirinya ke DPP Partai NasDem di Jl RP Soeroso, Gondangdia. Dia melepaskan dua jabatannya di Partai NasDem. “Saya telah menyampaikan surat pengunduran diri dalam kaparistas sebagai ketua dewan pakar dan sebagai wakil ketua majelis partai,” jelasnya.
Ditempat terpisah, Ketua Bappilu Partai NasDem, Ferry Mursidan Baldan menyampaikan rasa terimakasihnya dan sekaligus menghargai jasa HT yang selama ini telah ikut membesarkan NasDem. “Kita hormati pilihan untuk mundur, kita sampaikan terima kasih karena sudah sempat bergabung, maaf jika NasDem belum sebaik yang diharapkan,” ungkapnya.
Menurut Ferry, NasDem tak boleh menahan kader yang merasa sudah tak sevisi dalam politik. “Alasan dan pertimbangannya melekat secara personal pada tiap diri warga negara, karenanya hak tersebut harus dihormati. Secara hukum, maka tidak ada kekuatan apapun yang dapat memaksa sesorang untuk masuk atau keluar dari partai politik,” ujarnya.
Ferry menegaskan NasDem akan tetap solid meskipun tanpa HT. Sebagai partai baru, NasDem akan terus berkembang. “Tentu kami tidak boleh berhenti untuk terus mengokohkan institusi, mematangkan konsep, mengembangkan mentalitas dan memperkuat soliditas,” pungkasnya. (cea)