BANGKALAN –Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertanak) Kabupaten Bangkalan Puguh Santoso, melalui Kepala Bidang (Kabid) Produksi, Tanaman Pangan dan Hortikultura Lily Roslia mengatakan musibah Terkena melanda tanaman padi di tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Socah, Kecamatan Arosbaya, dan Kecamatan Blega.
Menurut Lily, musibah Terkena ini tergolong ringan, tidak seperti poso. Ciri-ciri Terkena adalah umur tanaman padi kurang 2 bulan tergenang air namun tidak menunjukan kerusakan fisik.
“Bangkalan hanya Terkena saja tidak sampai puso, karena genangan air hanya satu hari atau dua hari sudah surut. Sedangkan curah hujan itu tidak merata. Jika ada genangan air, itu kiriman dari daerah yang lebih tinggi datarannya. Sampai saat ini tidak ada laporan dari mantri tani di setiap Kecamatan mengenai kerusakan pada padi akibat hujan,” ucap Lily.
Curah hujan tinggi yang melanda wilayah Madura beberapa pekan terakhir ini tidak berpengaruh terhadap produksi padi di tingkat petani sawah Kabupaten Bangkalan. Beberapa petani padi di sejumlah lokasi terlihat sudah bisa memanen hasil pertanian padinya.
Menurut Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertanak) Kabupaten Bangkalan Puguh Santoso, melalui Kepala Bidang (Kabid) Produksi, Tanaman Pangan dan Hortikultura Lily Roslia target produksi padi pada tahun 2012 dapat terealisasi sebanyak 254.693 ton yang dihasilkan dari lahan seluas 48.466 Ha.
Selain itu, Lily menegaskan pertanian di Bangkalan tidak terancam poso. “Jika ada yang mengatakan padi terancam puso itu tidak benar. Sebab sampai saat ini tidak ada laporan mengenai hal itu,” ungkap Lily, Senin (21/1).
Lily menjelaskan, untuk Kabupaten Bangkalan bukanlah lahan rawan banjir yang dapat menyebabkan puso. Karena puso memiliki klasifikasi tersendiri yaitu umur tanaman 2 bulan yang tergenang air selama 3 hari dan menunjukan kerusakan fisik serta menimbulkan kematian.
Menurutnya, curah hujan yang terjadi masih pada tahap normal yang berkisar pada 200 mili meter setiap bulannya. Sehingga tidak berpengaruh secara signifikan terhadap produksi padi. Justru sangat menguntungkan, karena secara geografis Madura adalah tanah gersang.
BMKG memprediksi curah hujan pada bulan Januari sampai Februari akan mengalami peningkatan dan cenderung merata. Daerah yang perlu diantisipasi adalah daerah pesisir pantai, sebab jika air laut pasang maka air yang dari daratan akan tetap menggenang karena tidak dapat mengalir ke laut.
Sementara itu, untuk tahun 2013 pada lahan pertanian padi memiliki target produksi sebanyak 2555.223 ton dari luas lahan 48466 Ha. Dengan harapan masyarakat petani memliki kesadaran betapa pentingnya perbaikan drainase agar aliran air dapat mengalir dengan baik untuk mencegah terjadinya genangan air yang dapat menyebabkan kerusakan fisik pada padi.
“Kunci dalam menanam padi itu air. Akan tetapi bukan lantas ada genangan pada lahan padi,” ucap Lily.(dn/rah)