SUMENEP – Asosiasi Kepala Desa Sumenep meminta pemerintah menaikkan pagu beras miskin (raskin) pada tahun ini, sebab penghasilan dan beras petani dalam satu musim tidak mencukupi kebutuhan.
“Saya berharap kepada pemerintah agar mencermati data raskin, baik dari pusat mapun yang berada di tingkat daerah, sebab pendataan tersebut tidak sesuai dengan fakta di lapangan,” ujar Ketua Asosiasi Kepala Desa Sumenep, Farqi dirumahnya (24/1).
Kepala Bagian Perekonomian Pemkab Sumenep, Saiful Bahri, sebelumnya mengatakan, pagu raskin tahun ini tidak mengalami perubahan, dan tidak menutup kemungkinan akan mengalami pengurangan ketimbang tahun 2012 lalu.
“Kalau kemungkinan bertambah dari pagu sebelumnya (2012) kemungkinannya sangat tipis, lebih besar peluangnya untuk berkurang,” katanya (Koran Madura, 21/1).
Pagu raskin tahun ini 2.186 ton setiap bulan atau 26.232 ton dalam satu tahun. Sedangkan yang kepala desa harapkan mencapai 28.878 ton pertahunnya.
Jika pagu raskin menurun, ia khawatir masyarakat miskin yang tidak lagi menerima raskin terancam jadi mainan tengkulak beras.
“Kalau jatah raskin dikurangi, maka harga beras condong naik sehingga memberi peluang besar terhadap pihak yang bermodal dan para tengkulak untuk bermain di dalamnya,” kata Kades Pore.
Menurut Ketua Komisi B DPRD Sumenep Abrori Mannan, pagu raskin akan mengalami perubahan pada pertengahan tahun 2013. “Pagu raskin ini diperkirakan akan berubah mulai bulan Mei mendatang,” katanya kemarin (24/1), di kediamannya. (edy/mk)