SUMENEP – Pemerintah Kabupaten Sumenep menargetkan Bandar Udara Tronojoyo Sumenep pada tahun 2012 sudah dikomersialkan. Sampai saat ini, bandara tersebut hanya dijadikan tempat latihan sekolah pilot. Dua sekolah penerbangan yang telah menggunakan bandara tersebut adalah Sekolah Penerbangan Merpati Nusantara Airlines dan Sekolah Penerbangan PT Wing Umar Sadewa.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) kabupaten Sumenep, Hery Koencoro P mengatakan, tertundanya komersialisasi Bandara Trunojoyo tersebut dikarenakan belum adanya izin operator maskapai yang akan menggunakan bandara dari Dirjen Perhubungan Udara Kementrian Perhubungan RI.
“Bukan tertunda untuk menjadi bandara komersial, dan juga bukan karena fasilitas yang tidak memadai, tapi operator maskapai yang akan menggunakan bandara itu masih kesulitan mendapatkan izin dari Pusat,” kata Hery, Selasa (08/01).
Bandara yang dibangun pada era pemerintahan Bupati Soemaroem yang memerintah di Sumenep pada tahun 1970an tersebut sudah layak dikomersialkan. Pesawat jenis Kassa 212, APR 42, Foker 27 dan pesawat sejenis lain yang berkapasitas di bawah 30 penumpang sudah bisa mendarat di Sumenep. Sedangkan untuk pesawat dengan kapasitas 30 penumpang ke atas belum bisa mendarat di Sumenep karena terkendala izin.
“Sambil menunggu surat ijin bagi operator dari Dirjen, kami akan terus menambah sarana yang masih dinilai kurang. Tapi bukan berarti kekurangan sarana itu yang menghambat bandara tersebut beroperasi sebagai bandara komersial,” tegasnya berulang-ulang.
Ia berharap, cita-cita menjadi bandara komersial secepatnya segera terwujud. Namun, ia belum bisa memberikan kepastikan, kapan bandara tersebut bisa dikomersialkan.
“Kami berharap lebih cepat lebih baik. Tapi kami tidak bisa berbuat banyak dalam hal ini, karena kami hanya mempunya tempat atau bandara, sedangkan izin itu harus dimiliki oleh operator maskapai yang akan menggunakan bandara tersebut,” pungkasnya.
Meski Bandara Tronojoyo belum bisa dikomersialkan, setiap hari tetap ada pesawat yang melandas, yaitu pesawat latihan milik PT Wing Umar Sadewa (WUS) dan Merpati Pilot Scool. (rif /mk)