BANGKALAN – Setelah beberapa barang komoditi mengalami kenaikan harga, kini harga rempah-rempah juga mulai merangkak naik. Harga bawang putih semula Rp 18.000 per kilogram melonjak menjadi Rp 24.000 per kilogram. Tidak hanya itu, harga bawang merah dari Rp 12.000 per kilogram naik menjadi Rp 15.000 per kilogram. Harga cabe rawit dari Rp 20.000 per kilogram menjadi Rp 27.000 per kilogram. Begitu juga dengan telur, yang mulanya Rp 16.000 per kilogram menjadi Rp 20.000 per kilogram.
Kenaikan harga rempah-rempah tersebut bukan karena cuaca yang tidak menentu, melainkan karena bulan maulid nabi.
Yati, pedagang rempah-rempah di Pasar Ki Lemah Duwur membenarkan hal tersebut. Sebab, hampir seluruh masyarakat Madura menyambut maulid nabi dengan merayakan berbagai acara di rumah mereka dengan menyajikan berbagai masakan.
Bulan Maulid merupakan hari rayanya orang Madura, selain Idul Fitri. Jadi hampir seluruh masyarakat tidak ingin melewatkan bulan ini,” ujar Yati.
Beruntung harga daging tidak mengalami kenaikan. Daging sapi masih dijual dengan harga Rp 80.0000 per kilogram. Akan tetapi, hal tersebut tidak terjadi pada daging ayam. Daging ayam yang biasanya dijual Rp 24.000 kini menjadi Rp 26.000 per kilogram.
“Karena rata-rata, di dalam bingkisan yang diberikan itu lauknya ayam. Jadi harga yang naik hanya daging ayam,” terang Su, yang berjualan daging ayam.
Meskipun harga rempah-rempah dan daging ayam merangkak naik, hal tersbut tidak memengaruhi masyarakat yang benar-benar akan merayakan bulan maulid. Bagi mereka, perayaan maulid merupakan suatu hal yang menjadi sejarah bagi umat muslim.
“Hanya setahun sekali. Perayaan itu untuk mengenang Rasulullah SAW. Masa untuk urusan agama kita pelit,” ucap Fatim sambil sibuk memilih telur yang akan dibelinya. (dhe/rah)