BANGKALAN – Bupati Bangkalan, RKH. Fuad Amin, S. Pd memastikan posisi Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Bangkalan yang saat ini dijabat Saad Sjaiful Djamal, aman.
“Saya sudah meletakkan dasar-dasar organisasi dan personil terbaik yang tinggal diteruskan oleh Bupati terpilih,” kata Fuad, di ruang kerjanya kemarin (17/1).
Menurut Fuad, ibarat menu makanan, komposisi resep yang dia sajikan saat ini adalah menu terbaik yang tinggal dinikmati saja.
Hal ini diungkapkan oleh Bupati Fuad menjawab isu yang santer berkembang terkait reshufle kabinet besar-besaran pasca lengsernya dari kursi Bupati dan digantikan puteranya sendiri, M. Makmun Ibnu Fuad (Ra. Momon).
“Kalau posisi Sekdakab diganti, maka itu bisa jadi blunder kinerja pemerintahan,” ujar Bupati Fuad. Karena dengan berjalannya pemerintahan baru yang akan dimulai pada 4 Maret 2013 mendatang, maka diperlukan seorang Sekda yang berpengalaman. “Dalam setahun sampai dua tahun, idealnya posisi Sekda jangan diganti dulu,” jelas Bupati.
Tapi semua itu juga tergantung dari kebijakan dan keputusan Bupati terpilih sendiri. “Saya tidak bisa intervensi atau mempengaruhi dia (pemerintahan Makmun ibnu Fuad). Tapi saya yakin Bupati terpilih tidak akan berani ambil resiko mengganti posisi sestrategis Sekda ini dengan terburu-buru,” cetus Fuad.
Fuad mengibaratkan, posisi Sekda adalah mesin mobil. “Sedangkan Bupati adalah sopirnya. Meski sopirnya diganti tapi kalau mesinnya nggak ada, mana bisa jalan tuh mobil?” seloroh Fuad.
Sementara itu, Saad Sjaiful Djamal, Sekdakab Bangkalan menyatakan salut terhadap semua kebijakan Bupati Fuad selama 10 tahun memimpin Bangkalan. “Bupati sudah meletakkan dasar-dasar pembangunan yang baik dan mempermudah kepada siapapun penggantinya dalam upaya meneruskan jalannya pemerintahan dan pembangunan mendatang,” katanya.
Syaiful menyatakan, dirinya tidak mempersoalkan posisi jabatan Sekdakab yang diembannya saat ini. Sebagai Abdi Negara, dirinya siap ditempatkan di manapun pada posisi apapun. (dit/rah)