SUMENEP- Dinas Kesehatan Sumenep melakukan pengasapan (fogging) di tujuh kecamatan rawan penyakit demam berdarah (DBD) untuk mencegah semakin banyaknya penderita penyakit yang disebabkan nyamuk.
Tujuh kecamatan yang dilakukan pengasapan adalah Kecamatan Lenteng, Kalianget, Talango, Bluto, Kota, Manding dan Gapura. Penderita mayotitas anak-anak dan dua orang telah meninggal dunia.
”Data yang masuk ke kami, mereka (penderita DBD) mayoritas dari tujuh kecamatan yang saat ini sedang kami lakukan pengasapan. (Pengasapan) guna mengantisipasi semakin meluasnya penyakit tersebut,” kata Progremer DBD Dinas Kesehatan Sumnep Busaheni, kemarin (24/1).
Catatan Litbang Koran Madura, sepanjang bulan Januari 2013 sampai Kamis (24/1) terdapat 140 penderita penyaikt DBD di RSUD Dr. H. Moh Anwar Sumenep. Dan pada tahun 2012 lalu terdapat 239 pasien penderita demam berdarah. Rinciannya, Kecamatan Kota Sumenep (86 penderita); Saronggi (29); Bluto (23); Lenteng (17); Ambunten (11); Manding (10); Batang-Batang (9); Batuan, Rubaru (6); Gapura, Ganding 5; Pragaan, Guluk-Guluk (4); Batu Putih, Dungkek (3), Dasuk, Pasongsongan (2); Gili Genting (1) (Koran Madura, 26 November 2012).
“Kami melakukan pengasapan di rumah-rumah warga utamanya yang berdekatan dengan kediaman korban penderita DBD. Sebab jika tidak difogging dikhawatirkan semakin meluas. Karena DBD merupakan penyakit yang mudah menular,” ujarnya saat ditemui sedang melakukan pengasapan di Dusun Jepun Desa Lenteng Timur, Kecamatan Lenteng.
Musaheni menjelaskan, salah satu pemicu maraknya penderita penyakit DBD adalah banyaknya nyamuk yang diakibatkan curah hujan.
Direktur RSUD Dr. H. Moh Anwar dr. Fitril Akbar memprediksi, penderita DBD akan semakin meningkat mengingat intensitas hujan di Sumenep yang cukup tinggi.
“Sepertinya penderita DBD merata di seluruh wilayah Sumenep. Sebab, pasien penderita DBD mayoritas dari berbagai kecamtan, baik daratan maupun kepulauan,” katanya, Selasa (21/1) di RSUD Dr. H. Moh. Anwar Sumenep saat mendampingi Bupati mengunjungi rumah sakit yang tidak digunakan (Koran Madura, 22/1).
Musaheni mengajak masyarakat untuk membasmi nyamuk dengan menjaga lingkungan. ”Kami berharap masyarakat memelihara lingkungannya, karena lingkungan yang tidak bersih mudah menjadi sarang nyamuk.”
Warga Khawatir
Di Dusun Jepun Desa Lenteng Timur Kecamatan Lenteng terdapat tujuh penderita penyakit DBD dan saat ini sedang menjalani perawatan di RSUD Dr. H. Moh Anwar Sumenep. Warga Dusun Jepun khawatir, penyakit tersebut menimpa warga yang lain.
“Kami berharap, setelah dilakukan fogging, penyakit DBD tidak menular lagi. Sebab sejak merebaknya penyakit itu masyarakat di dusun ini mulai tidak tenang, khawatir ketularan,” ungkap Saiful Bahri, warga setempat setelah rumhanya dilakukan pengasapan, kemarin (24/1).
Ia berharap, pemerintah terus menerus memantau dan melakukan pengasapan, dan tidak hanya melakukan pengasapan kepada rumah warga yang telah postif menjadi penderita sehingga betul-betul steril dari penyakit tersebut. (sai/sym/mk)