JAKARTA – Partai Golkar dan Partai Demokrat tampaknya akan berkompetisi agar bisa menggandeng PDI Perjuangan. Baik Golkar maupun Demokrat sudah memberi sinyal. “Golkar dan PDI Perjuangan terbuka untuk berkoalisi. Apalagi dengan hadirnya Bung Taufiq. Karena itu, Golkar siap membuka peluang untuk berkoalisi dengan PDI Perjuangan,” kata Wakil Ketua Umum PG, Theo L Sambuaga di Jakarta, Selasa (1/1).
Lebih jauh kata Theo, koalisi itu tentunya harus disertai komunikasi yang intensif antar pimpinan partai. Sehingga ada kesamaan visi. “Golkar dan PDI Perjuangan terbuka untuk berkoalisi. Apalagi dengan hadirnya Bung Taufiq. Tentu nanti akan hadir koalisi antar partai nasionalis. Tapi kalau ke pilpres belumlah,” tambahnya.
Pada pilpres 2004, setelah pasangan PG Wiranto-Salahuddin Wahid kalah dalam putaran pertama, partai berlambang beringin tersebut memang sempat berkoalisi dengan PDI Perjuangan.
Meski kini PG berada dalam Sekretariat Gabungan (Setgab) pendukung pemerintah di bawah Partai Demokrat, soal 2014 terbuka peluang berkoaliasi dengan PDI Perjuangan. “Tidak ada masalah kalau Golkar koalisi dengan PDI Perjuangan,” ujar Theo.
Presiden Direktur Lippo Grup tersebut menuturkan, persaingan politik pada pemilu 2014 bakal berlangsung ketat. “Semua parpol akan bersaing dalam pemilu 2014. Kalau hasil pemilu sudah diketahui, bukan mustahil Golkar koalisi dengan PDI Perjuangan di pilpres,” tegasnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Marzuki Alie mengakui meski saat ini posisi PDI Perjuangan menjadi oposisi. Namun bukan tidak mungkin pada Pemilu 2014 mendatang PDI Perjuangan berkoalisi dengan Partai Demokrat. “Bukan tidak mungkin PDI Perjuangan dan Partai Demokrat berkoalisim” tegasnya.
Marzuki mengatakan, partainya selalu membuka pintu untuk koalisi dengan PDI Perjuangan, terlebih dengan alasan kepentingan bangsa dan negara. “Semuanya, Demokrat itu selalu membuka pintu,” tambahnya.
Lebih jauh kata Ketua DPR ini, dalam politik semua ada kemungkinan, entah bersatu maupun berpisah. Hal ini menyangkut isu Partai Demokrat akan koalisi dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan di Pemilu 2014 nanti. “Dalam politik semuanya ada kemungkinan, apa mungkin bersatu atau berpisah. Yang jelas, itu demi kepentingan bangsa dan negara,” tandasnya.
Ditempat terpisah, pengamat politik dari Universitas Indonesia Bonny Hargens mengatakan keterpurukan Partai Demokrat inilah yang membuka peluang besar untuk melirik PDI Perjuangan sebagai partai koalisinya di 2014. “PDI Perjuangan adalah partai besar yang sempat terpuruk karena citranya buruk, tetapi Partai Demokrat (saat ini) jauh lebih buruk, maka PDI Perjuangan bisa menjadi idola. Dalam keadaan seperti ini PDI Perjuangan menjadi seksi di mata Demokrat,” ujarnya.
Dosen FISIP UI ini menilai, upaya koalisi yang akan dilakukan oleh Demokrat terhadap PDI Perjuangan adalah logis. Namun masih diragukan apakah koalisi ini akan berjalan mulus.
Seperti diketahui bahwa Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri masih enggan untuk berhubungan dengan partai yang dibina oleh SBY ini. Tetapi di lain pihak Taufiq Kiemas, yang merupakan ketua MPR sekaligus suami dari Megawati membuka peluang untuk melakukan koalisi dengan Demokrat.
Bonny menambahkan keputusan tertinggi tetap masih berada di tangan Megawati. Megawati yang akan menentukan nantinya apakah mau untuk berkoalisi dengan Demokrat pada Pilpres 2014 nanti. “Kalau dari kubu Taufiq Kiemas sudah ke arah sana (koalisi), tapi dari Megawati tidak ada tanda-tanda akan ada koalisi dan saya yakin kendali masih di Megawati,” pungkasnya. (cea)