BANGKALAN — Akibat para nelayan enggan melaut, harga ikan laut di Pasar Ki Lemah Duwur (KLD) Bangkalan terus melonjak naik. Hal tersebut dikarenakan lantaran pasokan ikan mulai berkurang. Karena para nelayan lebih memilih tidak melaut untuk menghindari resiko fatal yang tidak diinginkan di tengah samudera, selama cuaca tidak memungkinkan. Mereka lebih memilih menunggu cuaca angin laut benar-benar stabil.
Saitun, satu di antara pedagang ikan laut di pasar KLD Bangkalan, mengungkapkan kepada Koran Madura, Sabtu (12/01), bahwa selama musim penghujan, hanya beberapa nelayan saja yang melaut dan hasil jaring ikannya pun tak seberapa sehingga pasokan ikan yang akan dijual juga semakin minim. Akibatnya, harga ikan melonjak mencapai 20 persen dari harga biasanya.
Saat ini, ikan dorang dijual dengan harga Rp 30.000 per kilogram, ikan kakap Rp 25.000 per kilogram, cumi-cumi Rp 35.000 per kilogram, kepiting Rp Rp 40.000 hingga Rp 60.000 per kilogram, dan ikan tongkol Rp 25.000 per kilogram.
Juned, pedagang ikan lainnya menambahkan bahwa harga ikan laut naik lebih dari seminggu sejak musim penghujan dan angin kencang. Para pedagang pun tak bisa menjual berbagai jenis ikan laut.
“Biasanya ikan laut yang saya jual ada lima sampai tujuh jenis ikan. Tapi sekarang, dapat tiga jenis saja sudah untung. Kalau cuacanya terus-menerus seperti ini, kemungkinan besar harga akan naik terus” terangnya.
Akibat harga ikan laut naik, banyak ibu rumah tangga mengeluh. Mereka kebingungan mencari menu masakan apa yang akan diberikan pada keluarganya. Seorang ibu rumah tangga asal kelurahan Pangeranan, Sri namanya, mengaku kini dirinya tidak terlalu sering membeli ikan laut sebagai lauk. Karena harga ikan terkadang terlalu tinggi, tidak sesuai dengan uang di kantongnya.
“Uang belanja minim, jadi selama beberapa hari kemarin lebih banyak lauk tahu dan tempe. Mau beli telur juga naik terus harganya,” ungkap Sri. (dhe/rah)