JAKARTA – Pencalonan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Elka Pangestu, menjadi Direktur Jenderal World Trade Organization (WTO) tampaknya tidak main-main. Pemerintah Indonesia melakukan berbagai upaya agar kandidat yang akan bersaing dengan Alan Kyerematen dari Ghana dan Anabel Gonzales dari Kosta Rika itu dapat memenangi kursi bergengsi dunia tersebut.”Ya, akhir bulan ini saya akan terbang ke Swiss (kantor pusat WTO) terkait dengan pencalonan Bu Mari sebagai Dirjen WTO,” kata Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, ketika ditemui seusai berbicara pada forum yang diselenggarakan KADIN di Hotel J.W. Marriott, Jakarta , Jumat (11/1).
Pemilihan pimpinan WTO sendiri akan dilakukan pada 31 Mei nanti. Pemilihan akan didasarkan pada konsensus 155 negara anggota WTO. Saat ini Dirjen WTO adalah Pascal Lamy dari Italia.
Selain memperjuangkan terpilihnya Mari, keberangkatan Gita ke markas WTO nanti juga akan dimanfaatkan untuk memberikan pengertian kepada para pejabat WTO terkait dengan diadukannya RI oleh AS ke lembaga tersebut.
AS menuduh Permendag No 30 Tahun 2012 yang mewajibkan para importir produk hortikultura untuk memperhatikan aspek keamanan pangan, ketersediaan produk dalam negeri dan penetapan sasaran produksi dan konsumsi produk hortikultura telah menghambat produk AS masuk ke Indonesia.
Beleid Kemendag itu juga mengharuskan para importir memenuhi persyaratan kemasan dan pelabelan, standar mutu serta ketentuan keamanan dan perlindungan terhadap kesehatan manusia, hewan, tumbuhan dan lingkungan. “Kita sudah menyimak keluhan mereka (AS) dan kita sudah menyiapkan bahan-bahan untuk menanggapi hal itu. Dan ini bukan tanpa semangat mencari solusi win-win,” kata Gita ketika ditanya tentang pengaduan AS tersebut.
Dalam hemat pria kelahiran Jakarta, 21 September 1965 ini, Pemerintah AS memahami penyikapan Indonesia atas impor hortikultura yang mengedepankan aspek Keamanan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L). “Tapi mungkin dalam implementasinya ada yang membuat mereka khawatir dan ini yang harus diklarifikasi,” tutur Gita.
“Saya rasa sebelum akhir bulan ini kita akan bisa menyiapkan tanggapan kita dan akhir bulan ini saya akan ke Swiss untuk ketemu kawan-kawan di WTO untuk menjelaskan hal itu, selain terkait dengan pencalonan Ibu Mari Pangestu sebagai Dirjen WTO,” tutup mantan Kepala BKPM ini. (bud/abd/gam)