SUMENEP – Intensitas cuaca ekstrem di perairan Sumenep mengakibatkan Kapal Dharma Bahari Sumekar (DBS) I tertahan di Pelabuhan Batu Guluk, Kecamatan Arjasa sejak Senin (07/01). Keberangkatan kapal tujuan Pelabuhan Kalianget tersebut ditunda karena khawatir tidak bisa menahan tingginya gelombang ombak dan kencangnya aingin.
“Sekarang ombak di perairan pulau Kangean memang tinggi, antara 4-5 meter. Untuk kapal seukuran DBS tidak mungkin memaksakan diri melakukan pelayaran. Jadi untuk sementara kapal tersebut harus bersandar di Pelabuhan Batu Guluk hingga cuaca membaik,” kata Moh Ali warga Sapeken, Selasa (08/01).
Namun, tertundanya aktivitas kapal tidak sampai mengakibatkan kurangnya persediaan sembako warga kepulauan. Menurut Ali, warga sudah mengantisipasi dengan meyiapkan persediaan sembako.
“Jadi tidak ada masalah menunda pelayaran, yang penting selamat. Kondisi ekstrem tersebut tidak sampai berpengaruh pada persediaan sembako, karena masyarakat sudah tahu bahwa setiap bulan Januari akan terjadi cuaca ekstrem,” ujarnya.
Direktur PT Sumekar, Rasul Djunaedy mengakui tertahannya kapal DBS I di Pelabuhan Batu Guluk karena cuaca ekstrem sejak hari Senin (07/01) kemarin. Menurut Rasul, jadwal semula, Selasa malam (kemarin, red) kapal tersebut sudah berangkat lagi dari pelabuhan Kalianget menuju Kangean.
“Tapi karena kapal masih tertahan di Kangean, maka pelayaran ke Kangean nanti malam kosong dan ditunda hingga cuaca lebih membaik,” paparnya.
Dia menegaskan, pihaknya tidak mungkin memaksakan kapal untuk berangkat dengan mengarungi cuaca ekstrem tersebut karena kemungkinan besar kapal tidak bisa menembus ketinggian ombak dan angin kencang itu. Apalagi Syahbandar memang tidak mengijinkan saat ini kapal berlayar.
“Kami lebih mengutamakan keselamatan penumpang. Apalagi sudah ada peringatan dari BMKG Maritim Surabaya, bahwa cuaca buruk akan terjadi sampai 12 Januari mendatang,” tuturnya.
Dia menambahkan, untuk keberangkatan kapal dari Arjasa, nahkoda akan melihat perkembangan cuaca lebih lanjut. Jika sebelum tanggal 12 Januari cuaca membaik, maka kapal tersebut akan berlayar ke Pelabuhan Kalianget.
“Kalau dalam satu-dua hari kedepan ombak mulai reda dan dimungkinkan kapal bisa melintas, maka kapal DBS segera berlayar ke Kalianget. Nahkoda kami masih terus memantau perkembangan cuaca,” tukasnya.
Dia berharap, cuaca ekstrem yang menimpa kawasan perairan kabupaten Sumenep itu bisa secepatnya membaik, karena jika tidak segera membaik akan berdampak pada perekonomian masyarakat kepulauan. (rif/mk)