SAMPANG – Akibat hujan yang terjadi seharian pada hari Sabtu (26/1) lalu, Minggu (27/1) kemarin kawasan Selong Permai dan Permata Selong terendam banjir. Ketinggian air yang menggenangi kawasan perumahan Selong Permai blok C, blok B, dan sebagian kawasan Selong Permai mencapai 20 hingga 30 centimeter. Air juga menggenangi jalan akses dari Selong Permai menuju Permata Selong.
Hari Sabtu hujan turun dengan deras di kota Sampang dan kawasan lain di Sampang, sekitar pukul 12.00 dan reda sekitar pukul 18.00. Hujan turun yang begitu lama ini menjadi salah satu penyebab terjadinya banjir di kawasan Selong Permai.
Air yang menggenang sebagian besar berasal dari area persawahan yang mengelilingi kawasan Selong permai. Air dari area persawahan meluber dan menggenangi kawasan perumahan penduduk di daerah Selong Permai. Sebab meski ada selokan, selokan tidak mampu menampung air yang terlalu besar. Selain itu, luapan air berasal dari selokan yang tidak jelas salurannya pun memperparah keadaan banjir yang terjadi.
Syamhaidi (28), salah satu warga perumahan Selong Permai yang tinggal di Blok C, mengatakan kejadian biasanya tidak sampai separah seperti yang terjadi saat itu. “Biasanya tidak sampai seperti ini. Air biasanya hanya menggenang di jalan, tidak sampai masuk ke halaman rumah. Mungkin karena hujan kemarin deras dan lama, jadi banjirnya besar seperti ini”, kata Syam.
Menurut Syam air berasal dari sawah sekitar kawasan Selong Permai, karena sawah tidak punya saluran pembuangan air sehingga meluber ke kawasan perumahan penduduk. Sedangkan selokan yang ada juga kecil karena selokan yang ada hanya untuk ukuran rumah tangga. Keadaan ini menjadi PR baru buat Pemkab melalui dinas terkait untuk mengatasinya agar kejadian banjir seperti ini tidak terjadi lagi.
Apabila kondisi semacam ini tidak segera mendapat penanganan maka bukan tidak mungkin banjir susulan akan terus terjadi di kemudian hari, terutama ketika hujan turun seperti kemarin tidak menemukan saluran pembuangan air yang memadai. “Monon pada pihak terkait agar segera tanggap pada keadaan hujan yang dapat menimbulkan banjir,” tutur pria yang sehari-hari mengajar di SMA Negeri 1 Sampang ini.
Meski air tidak menggenangi jalan di kawasan perumahan Selong Permai Blok E tapi ada beberapa rumah warga yang justru kebanjiran di dalam rumahnya. Musyafik (37), salah seorang warga perumahan Selong Permai yang tinggal di Blok E menuturkan, sekitar jam 12 malam kemarin (Sabtud), air masuk dari belakang rumah. Air itu berasal dari melubernya air dari sawah di utara kawasan perumahan Selong Permai, terus air masuk ke rumah karena selokan sudah tidak mampu menampung air luberan dari sawah. Ini terjadi karena posisi sawah lebih tinggi dari rata-rata rumah di kawasan perumahan Selong Permai. Jadi air yang meluber dari sawah menggenangi kawasan perumahan.
“Tapi air yang masuk ke rumah saya tidak sampai menggenang sebab langsung saya buang ke depan. Jadi, saya mele’an (tidak tidur) sampai hampir subuh. Ya untung saja hari Minggu,” ujar staf di kantor kecamatan Pengarengan ini. (cyo/msa/rah)