BANGKALAN – Kepala Gerbang Tol Suramadu, Suharyono menutup jembatan surabaya-madura (suramadu) khusus jalur roda dua, Kamis (10/1). Penutupan hanya berlangsung selama 25 menit, dimulai sejak pukul 09.50 wib, karena laju angin yang terlalu kencang. Sedangkan jalur roda empat tidak mengalami penutupan.
Suhariyono mengaku petugas tol suramadu terpaksa menutup jembatan Suramadu khusus kendaraan roda dua untuk menjaga keselematan para pengemudi. Jembatan sepanjang 5,4 kilometer tersebut ditutup karena kecepatan angin mencapai 40 kilometer /jam. Ketentuan dilakukan penutupan untuk jalur kendaraan roda dua baik siang hari maupun malam hari apabila kecepatan angin diatas 40km /jam, dan untuk roda empat kecepatan angin di atas 60 km/jam. “Ini sudah sesuai standar pengamanan di Suramadu. Kalau anginnya di atas 40 km/jam, sepeda motor dilarang melintas. Sedangkan keamanan untuk roda empat atau lebih, kecepatan anginnya di atas 60 km/jam, baru dilakukan penutupan,” jelasnya.
Suharyono menjelaskan, penutupan akses pintu gerbang roda dua dilakukan sesuai dengan prosedur tetap serta sebagai bentuk antisipatif terjadinya kecelakaan akibat kencangnya angin di bentang tengah. Untuk memantau kecepatan angin pihaknya menggukanakan anemometer yang ditempatkan di central komunikasi.
Ia memprediksi kecepatan aingin akan terus terjadi sampai bulan Februari mendatang. Selama musim penghujan di akhir tahun 2012 pada bulan Desember sampai bulan Januari 2013 sudah terjadi tiga kali penutupan selama 15 menit untuk roda dua. Namun belum pernah terjadi penutupan secara total. Pada tahun lalu, bulan Januari sampai Februari terjadi penutupan sebanyak 14 kali.
Ia menghimbau pengguna roda dua agar lebih waspada dan mengurangi kecepatan saat melintasi jembatan suramadu. Sebab angin datang secara fluktuaktif. Kecepatan angin dapat mengakibatkan kecelakaan.
Kondisi angin di atas jembatan suramadu yang kurang bersahabat akhir-akhir ini sebenarnya melatih pengguna roda dua untuk lebih besabar, terutama ketika terjadi penutupan secara tiba-tiba. Penutupan itu untuk keselamatan bersama. Sebab, jika tidak dilakukan penutupan dapat membahayakan pengendara roda dua saat berada di bentang tengah. “Setiap yang diintruksikan oleh petugas bagi pengendara roda dua hendaknya diikuti, karena untuk keselamatan pengguna suramadu sendiri,” tandasnya.
Sementara itu, akibat penutupan akses pintu masuk roda dua terjadi antrian yang menyebabkan kemacetan. Tumpukan kendaraan roda terjadi disisi Surabaya sepanjang seratus meter. (dn/rah)