BANGKALAN – Ratusan warga berdemonstrasi di depan Kantor Panwaslu Bangkalan, kemarin (3/1). Aksi itu dilakukan sebagai upaya dukungan untuk mengawal hasil pemilukada setempat beberapa waktu lalu.
Selain itu, mereka yang mengatasnamakan Koalisi Masyarakat Cinta Damai (KMCD) meminta kepada panwaslu agar menindaklanjuti setiap pelanggaran selama masa pemilukada. Pasalnya, mereka menilai selama ini panwaslu dinilai tidak tegas dalam mengusut kasus pelanggaran.
Korlap aksi Syaiful Anam mengatakan, pihaknya percaya penuh kepada lembaga penyelenggara pemilukada mampu melaksanakan tugas sesuai aturan main yang ada.
“Kedatangan kami untuk mendukung proses demokrasi yang telah dilakukan. Kami percaya proses pemilukada sesuai dengan mekanisme dan perundang-undangan yang berlaku,” katanya.
Massa yang kurang lebih berjumlah 500 orang itu juga meminta kepastian panwaslu untuk mengusut kasus perampasan undangan pemilih. Sebab, mereka menilai perbuatan itu adalah upaya menggeser nilai demokratisasi dalam pemilukada.
Ketua Panwaslu Bangkalan Mashuri menemui massa dengan pengawalan ketat dari aparat dan menyatakan aksi yang dilakukan KMCD sebagai wujud sinergitas dalam mengawali hasil pemilukada.
Ia berjanji akan mengusut setiap kasus pelanggaran yang terjadi selama pemilukada, salah satunya mengenai perampasan surat undangan pemilih.
“Kami tidak akan berpihak pada golongan mana pun.Setiap laporan yang masuk akan diproses sesuai aturan perundangan,” ujarnya.
Setelah beraksi di depan Kantor Panwaslu Bangkalan, massa melanjutkan ke kantor DPRD setempat.
Sementara itu, Polres Bangkalan mengerahkan sedikitnya 590 anggota, separuhnya adalah anggota Dalmas dan Satuan Brimob Jawa Timur. (ori/abe)