SAMPANG – Hanya gara-gara cekcok mulut, lantaran sempat terserempet saat berpapasan di sebuah pertigaan tengah jalan, Juhron (30) warga jalan Syamsul Arifin, warga kelurahan Polagan, kecamatan Kota Sampang menjadi korban pembacokan. Korban mengalami luka serius karena dibacok tersangka Iwan (29), warga desa Gunung Maddeh, kecamatan Kota Sampang.
Juhron menjadi korban pembacokan pada hari Sabtu, kemaren (12/1). Peristiwa tersebut terjadi di jalan Mutiara Area Bong, kelurahan Banyuanyar, Sampang. Korban mengalami luka bacok parah di dada sebelah kiri dan perut.
Juhron yang sehari-hari menjadi sopir truk, setelah pembacokan itu langsung tergelapar di tanah bermandikan darah.
Kejadian bermula pada Sabtu (12/1) sekitar pukul 08.00 wib. Ketika tersangka hendak keluar rumah dengan mengendarai mobil, di pertigaan jalan tidak jauh dari lokasi rumah korban. “Dia (Juhron, Red) sambil teleponan, saat berpapasan dengan saya, Mas. Dia langsung bilang arapa’ah (mau apa, hah! Madura Red). Ya, saya buka kaca mobil saya. Dikira saya tentara mungkin, akhirnya dia pergi. Kemudian saya ditelpon dan diajak ketemuan dengan perkataan kotor. Gak tau dia dapat dari mana nomer hp saya,” terang tersangka dengan logat Maduranya pada koran ini.
Tak berhenti disitu, beberapa menit kemudian, tersangka menerima telepon yang awalnya tidak diketahui siapa pemilik nomer baru yang ternyata dari korban. Saat menerima teelpon dari korban, korban pun mengajak bertemu di sebuah makam cina dan menantang duel.
Mendapat tantangan berduel, lanjut Iwan, dirinya pun menerima tantangannya. Dengan mengendarai sepeda motor serta membawa sebilah celurit, Iwan menemui korban di makan Cina, tempat yang diminta korban. Tiba di TKP, perkelahian pun tidak bisa dihindari. Iwan dan Juhron saling jotos dengan senjata di tangan. Beberapa orang di sekitar TKP yang menyaksikan adu tanding itu berusaha melerai sehingga Iwan pun berencana meninggalkan lokasi. Tetapi, menurut Iwan, Juhron tetap mengejarnya dan terus memukul Iwan hingga tersungkur. Khawatir menjadi bulan-bulanan Juhron, Iwan pun mencabut celurit yang telah dipersiapkan dan membacok Juhron.
Humas RSUD Sampang, dr. Yuliono mengatakan, korban mengalami luka parah di bagian dada sebelah kiri, perut, dan diatas telinga kiri. Tetap, korban tidak sampai kritis. “Akibat dari sebetan senjata tajam, korban mengalami luka parah, tetapi tidak mengalami kerusakan pada organ di dalam,” paparnya.
Sementara itu, Kapolres Sampang, AKBP Solehan melalui Wakapolres Kompol Sujiono menjelaskan, penganiayaan yang terjadi di makam cina tersebut hanya persoalan sepele. Hanya salah paham. Polisi mengamankan pelaku pembacokan. Polisi juga mengamankan barang bukti sebilah celurit yang digunakan tersangka. “Sebenarnya hanya masalah sepele. Gara-gara cekcok mulut saat tersangka berpapasan dengan korban. Kami mengamankan tersangka beserta sebilah celurit yang digunakan tersangka untuk membacok. Akibat perbuatannya, tersangka kini dijerat pasal 351 KUHP tentang penganiayaan dengan ancaman hukuman lima tahun penjara,” tandas perwira menengah Kepolisian dengan satu melati di pundaknya ini. (cyo/ryn/msa/rah)