SAMPANG – Kepala Dinas Kesehatan Sampang Firman Pria Abadi mengatakan penderita penyakit demam berdarah di Kabupaten Sampang sejak awal Januari 2013 terus mengalami peningkatan. Jumlah pasien demam berdarah (DBD) di rumah sakit umum daerah (RSUD) Kabupaten Sampang sejak awal Januari hinga saat ini mencapai 155 orang. Dari ratusan penderita serangan nyamuk aedes aegypti mayoritas anak-anak, dengan rincian 95 anak-anak dan 20 orang dewasa.
Humas RSUD Sampang, dr. Yuliono mengungkapkan, memang untuk saat ini jumlah pasien DB mengalami peningkatan, bahkan pihaknya memprediksi penderita DBD akan terus meningkat hingga bulan Maret mendatang. “Untuk menekan angka penderita DB di sampang kami telah mengirimkan surat kepada Dinas Kesehatan Sampang untuk melakukan fogging atau pengasapan di daerah yang dinilai endemis penyakit DB,” kata Yuliono kepada Koran Madura, Minggu (27/1).
Menurut Yuliono fogging tidak sepenuhnya menjadi solusi utama mengatasi demam berdarah, karena yang terpenting adalah masyarakat bisa menjaga kebersihan lingkungan dengan cara 3M, yaitu menguras bak mandi, menimbun kaleng bekas, dan menutup bak penampungan air untuk memutus rantai perkembangan nyamuk penyebar penyakit DBD.
Kepala Dinkes Sampang Firman Pria Abadi melalui Humas RSUD Sampang dr. Yuliono mengatakan penderita demam berdarah yang terdaftar di RSUD Sampang mayoritas berasal dari 9 kecamatan dari 14 kecamatan yang ada di Kabupaten Sampang.
“Dari 14 Kecamatan yang ada di Kabupaten Sampang, sembilan diantaranya merupakan wilayah endemis penyakit DB, seperti di Kecamatan Kota Sampang, Camplong dan Omben,” pungkasnya. (ryn/msa/rah)