SURABAYA – Kebun Binatang Surabaya (KBS) tampaknya masih menjadi tempat wisata alternatif bagi warga Jawa Timur untuk menghabiskan waktu bersama keluarga dalam mengisi liburan. Buktinya, pada hari libur tahun baru kemarin, jumlah pengunjungnya mencapai 55 ribu.
Angka ini tentu saja di luar perkiraan managemen KBS . Kepala Humas KBS Anthan Warsito kepada Koran Madura kemarin mengatakan jumlah pengunjung yang datang ke KBS, Selasa (1/1) diluar prediksi manajemen.
“Perkiraan kami, maksimal 35 ribu pengunjung, tetapi jumlahnya sampai 55 ribu,” kata Warsito dengan nada riang. Musim penghujan yang sekarang sedang terjadi, tampaknya tidak menyurutkan niat warga untuk menghabiskan sisa-sisa liburan di KBS. Mereka tidak hanya datang dari Surabaya, Sidoarjo, Gresik dan Madura. Ada juga pengunjung dari wilayah Jawa Tengah dan luar pulau.
Menurut Warsito, jika ditotal, jumlah pengunjung KBS sejak libur Natal pada 23 Desember 2012 lalu hingga tahun baru, sudah mencapai 140 ribu pengunjung. “Ini diluar dugaan karena kami awalnya hanya memasang target 70 ribu pengunjung selama libur natal dan tahun baru. Jumlah ini terus bertambah karena masih dalam masa liburan sekolah,” tambahnya.
Membludaknya jumlah pengunjung di KBS, papar Warsito, kemungkinan karena perubahan perilaku warga dalam menghabiskan waktu liburan. Jika selama ini banyak yang menghabiskan waktu liburan diluar kota, namun sekarang memilih berlibur didalam kota saja. Selain karena lebih menghemat biaya, kemungkinan lainnya mereka keluar kota karena macet . ” Jadi KBS bisa menjadi tempat liburan alternatif. Apalagi harga tiketnya murah, hanya Rp 15 ribu per orang,” ujarnya.
Dari pantauan Koran Madura, pengunjung di KBS kemarin memang membludak. Di depan pintu masuk penjualan tiket, pengunjung menyemut. Antrian kendaraan juga mengular di sejumlah ruas jalan yang berada di sekitar KBS. Petugas kepolisian sibuk mengatur lalu lintas agar kemacetan tidak semakin parah. Tempat-tempat parkir dipenuhi kendaraan baik roda dua maupun roda empat. Bahkan, trotoar di Jalan Diponegoro dan halaman perpustakaan Bank Indonesia, dijadikan tempat parkir motor dadakan . (han)