SUMENEP – Petani di Desa Lapa Laok Kecamatan Dungkek terpaksa harus membeli air bor untuk mengairi tanaman padi di sawahnya karena beberapa pekan terakhir hujan tidak turun dan sawah kekeringan.
Arsali, 50, warga Dusun Todingding, Desa Lapa Laok mengeluh kekeringan sawahnya. “Seharusnya, bulan ini sering hujan. Tetapi sampai sekarang hujannya tak sering datang. Akhirnya banyak petani terpaksa beli air bor untuk mengairi sawahnya ,” ujarnya kemarin (14/1).
Harga air satu jam Rp 20 ribu. Pengakuan Arsali, satu jam hanya cukup kepada satu petak sawah kecil. “Standarnya para petani (membeli) 5 jam, kadang saya sampai 10 jam. Tinggal ngalikan saja, 10 kali 20 ribu,” ucapnya ketika ditanya biaya yang harus dikeluarkan.
Rahwiye, 65, petani asal Dusun Buraje mengaku hanya mengandalkan hasil panen dari cocok tanamnya untuk memenihi kebutuhan sehari-hari. Jika hujan tetap tidak turun, dirinya khawatir hasil panennya hanya mencukupi biaya beli air. (sym/mk)