SAMPANG – Jajaran kepolisian Polres Sampang menangkap seorang pelajar SMP 4 Sampang, Jum’at (10/1), sekitar jam 10.00 wib. Pelajar Sekolah Menengah Pertama ini ditangkap polisi karena diduga sebagai provokator puluhan dari sekolahnya untuk melakukan tawuran di sekitar lapangan Wijaya Kusuma frmhsm SMPN 1 Sampang. Beruntung aparat Polres Sampang dan Kepala Satpol PP Samapang melintas di sekitar lokasi kejadi, di depan SMPN 1 Sampang.
Tawuran tidak sampai terjadi karena Kepala Pol PP bertindak cepat merampas pentungan yang dibawa para pelajar. Pelajar yang ditangkap berinisial PA karena tertangkap basah membawa pentungan oleh aparat kepolisian Polres dan Pol PP. Selain itu, ada tiga pelajar lagi yang ditangkap polisi. Satu diantaranya dari SMPn 4, sedangkan dua pelajar lagi dari pelajar SMPN 1 Sampang. Namun hingga berita ini diturunkan, inisial ketiga siswa yang ditangkap polisi tersebut belum diketahui identitasnya.
Kenakalan remaja itu tidak sempat terjadi lantaran siswa yang membawa pentungan langsung dirampas oleh Kepala Satpol PP Sampang, Kusno Abdullah. Tidak hanya itu, Kusno yang melintas di jalan tersebut langsung mengamankan kunci motor siswa, agar tidak lari dari petugas yang akan mengamankannya. Bahkan aparat kepolisian yang melintas langsung mengamankan siswa tersebut ke Mapolres Sampang.
Ketika ditanya maksud dan tujuan datang ke SMPN 1 oleh petugas kepolisian, PA mengelak jika dirinya dituding akan melakukan aksi tawuran. “Saya gak tawuran pak, cuma kesini ditelpon sama teman,” ucapnya kepada petugas.
Sementara itu, ketika dikonfirmasi guru kesiswaan SMPN 1 Sampang, Sugiharto mengakui siswanya ada yang ditangkap polisi. Menurut Sugiharto kejadian itu bermula saat salah satu siswa saling ejek dari permainan sepak bola. “Awalnya saling ejek saat bermain bola. Informasi yang saya tahu seperti itu,” jelasnya.
Hingga berita ini ditulis, masih belum diketahui pasti penyebab sebenarnya dibalik kejadian tersebut. Sebab tersangka masih menjalani pemeriksaan di ruangan kanit IV tindak pidana tertentu (tipiter) Polres Sampang, yang didampingi oleh guru dari sekolahnya. (ryn/msa/rah)