SUMENEP – Warga kelupauan mengeluhkan pelayanan Puskesmas. Keberadaan dokter dikepulauan tidak sebanding dengan jumlah Puskesmas sehingga satu dokter terkadang harus bertugas lebih dari satu Puskesmas.
Hal tersebut juga diakui Plt Kepala Dinas Kesehatan Anugerah Riska Rahadi. Menurutnya lemahnya pelayanan Puskesmas di daerah kepulauan karena kekurangan tim medis. “Idealnya, satu Puskesmas ditempatkan dua sampai tiga orang dokter. Tapi, kondisi saat ini berbalik, ada satu dokter harus tugas di dua Puskesmas, bahkan untuk wilayah kepulauan mayoritas Puskesmas belum memiliki dokter,” paparnya kemarin (30/1).
Di kepulauan terdapat sembilan Puskesmas. Saat ditanya jumlah dokter di kepulauan, ia mengaku tidak banyak tahu soal itu. “Belum tahu banyak (soal jumlah dokter),” katanya.
Saat ini dirinya mengaku tidak bisa berbuat banyak untuk mengatasi keluhan kesehatan warga kelupauan. Pihaknya hanya berjanji, ke depan akan memperioritaskan distribusi dokter ke daerah kepulauan.“Itu PR kami nanti, sambil menunggu Kepala Dinas definitif,” katanya.
Dulsiam warga kepulauan Sapeken yang juga anggota Komisi D DPRD mengaku sudah sejak dulu menyuarakan kekurangan dokter di daerah kepulauan, namun terkendala anggaran.
“Penambahan tenaga medis untuk Puskemas kepulauan memang berhubungan dengan anggaran yang tersedia. Distribusi dokter kepulauan jelas akan menambah anggaran,” tuturnya kemarin (30/1) di Kantor DPRD.
Selain kekurangan dokter, dari 30 Puskesmas yang ada di kecamatan daratan dan kepulauan tidak sampai 30 persen gedungnya yang layak pakai untuk instansi kesehatan. Untuk memperbaiki Puskesmas tersebut dibutuhkan dana sebesar Rp 1,2 miliar untuk tiap Puskesmas. (athink/mk)