PAMEKASAN- Pasca keluarnya keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang menetapkan 10 partai politik (parpol) yang berhak ikut Pemilihan Umum (pemilu) 2014, sejumlah politisi di Kabupaten Pamekasan, Madura, mulai lompat pagar. Mereka meninggalkan parpol yang diikuti saat ini dan pindah ke parpol lain yang lolos verifikasi.
Para politisi itu antara lain, Bahar dari Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) yang menyatakan akan pindah ke Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan Suli Faris dari Partai Bulan Bintang (PBB).
Suli sudah memastikan akan pindah partai, namun Ketua Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pamekasan itu enggan menyebut partai yang akan menjadi pilihannya.
Kepada wartawan, Suli Faris mengaku ada dua partai yang dimungkinkan menjadi pilihannya pada Pemilu yang akan datang. Dua partai itu antara lain, Gerindra dan Partai Golkar.
Salah satu tokoh yang sempat diisukan akan maju sebagai Bupati Pamekasan itu mengatakan dalam menentukan pilihan partai, dirinya tidak terpaku pada asas partai, antara nasionalis dan islam.
“Karena bagi kami, paham atau asas partai saat ini sudah bukan lagi hal yang utama, yang penting tanggungjawab terhadap kepentingan masyarakat,” katanya.
Politisi lainnya yang juga berancang-ancang akan pindah partai adalah Makmun, politisi asal PKNU. Bedanya, anggota DPRD Pamekasan asal Kecamatan Kadur itu masih menunggu keputusan musyawarah nasional di partai tersebut.
Jika hasil keputusan musyawarah itu memutuskan semua kader PKNU pindah ke partai politik lain yang sefaham dengan PKNU, pihaknya akan mengikutinya. Karenanya, sampai saat ini belum ada partai politik yang menjadi pilihannya.
“Belum ada pilihan. Semua bergantung keputusan musyawarah nasional, apakah kami harus pindah ke partai yang sepaham atau diberi kebebasan untuk memilih,” katanya.
Sebelumnya, KPU menetapkan 10 partai politik peserta pemilu 2014 yang lolos verifikasi faktual.
Kesepuluh partai itu antara lain, Partai Nasional Demokrat (Partai Nasdem), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Partai Golongan Karya (Partai Golkar), Partai Gerakan Indonesia Raya (Partai Gerindra), Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Hati Nurani Rakyat (Partai Hanura).(afa/muj)