BANGKALAN – Pembangunan tower salah satu perusahaan telepon seluler di desa Lanjing kecamatan Arosbaya tersendat. Warga setempat menghalang-halangi pembangunan tower ini karena diduga tidak dilengkapi dengan surat izin. Akan tetapi, setelah sempat mandeg , akhirnya kini pembangunan tower bisa dilanjutkan.
“Materialnya sudah didatangkan semuanya. Tinggal pengerjaannya saja. Menurut pemborongnya akan dikerjakan mulai besok,” terang Kades Lanjing , H Timan, kemarin (14/01).
Tirman menjelaskan, selama ini memang berkembang isu di desanya. Pembangunan tower seluler tidak mengantongi ijin. Sehingga pelaksanaan pembangunanya sempat tertunda. “semua hal yang menyangkut surat perijinan semuanya lengkap. Saya ada foto copy perijinannya juga,” kata H Timan.
Menurut Tirman, ada beberapa oknum masyarakat yang tidak senang dengan adanya rencana pembangunan tower sehingga mereka berusaha menghalang halanginya. Mereka menanyakan surat izinnya. “Ternyata ijinnya perusahaan telepon Seluler ini lengkap,” tutur H Timan.
Lebih lanjut Timan menjelaskan, sebelum rencana pembangunan tower ini dilaksanakan, dirinya sudah mensosialisasikan kepada semua warga desa Lanjing. Khususnya warga yang berdekatan dengan pembangunan tower itu tentang dampak dan bahaya yang bisa ditimbulkan.
“Semuanya saya sudah jelaskan kepada masyarakat dan tidak ada masalah. Artinya masyarakat di desa ini menerima adanya rencana pembangunan tower seluler ini,” tukas H Timan.
Apalagi semua perijinan yang terkait dengan pembangunan tower mulai dari ijin mendirikan Bangunan (IMB), ijin prinsip (HO), dan perijinan lainnya sudah dilengkapi. Jadi, pembangunannya kemungkinan tidak ada masalah lagi.
Sementara itu, pemilik tanah yang ditempati pembangunan tower seluler, Morawi warga desa Lanjing, mengaku tidak keberatan dengan hal itu. Sebab, tanah pekarangan miliknya sudah disewa oleh pihak terkait.
“Saya malah senang tanah saya di sewa selama 10 tahun untuk pembangunan tower seluler,” kata Morawi.
Dia juga mengaku tidak takut dengan dampak negatif dari pembangunan tower tersebut. ”Khusus bagi saya ngak ada masalah kok, dengan pembangunan tower ini,” pungkas Morawi. (ori/rah)