SURABAYA – Pengamat Politik asal IAIN Sunan Ampel Surabaya, Laili Bariroh, mengatakan jika dua nama yakni Khofifah Indar Parawansa dan Syaifullah Yusuf, maju menjadi Calon Gubernur, dipastikan bakal menjadi batu sandungan bagi calon incumbent, Soekarwo pada Pilgub 2013 mendatang.
“Keduanya memiliki popularitas menjadi magnet kuat bagi warga NU dalam Pilgub 2013,” kata Dosen Fakultas Ushuluddin IAIN Sunan Ampel Surabaya itu kepada koran madura, Rabu (09/01/2013).
Laili menambahkan bahwa masyarakat tradisionalis yang berbasis Nahdliyin, dimana ideologis menjadi referensi kuat sebagai pilihan. “Jelas, masyarakat NU akan condong pada Gus Ipul dan Khofifah dibanding incumben, Soekarwo,” paparnya.
Namun, lanjutnya realitas politik yang bisa dibaca saat ini belum bisa menjadi jawaban akhir dari prediksi Pilgub 2013. “Masih bisa berkembang karena keduanya masih menantikan rekomendasi dari PKB, serta jika pergeseran pemilih terjadi menjadi masyarakat pemilih yang kritis dan rasional maka akn melihat implementasi program kerja dari kampanye sebelumnya serta realitas yang terjadi di masyarakat,” ujar Laili.
Catatan terakhir bagi Khofifah – Gus Ipul, tambah Laili, bahwa masih bergantung pada itikad baik dari elit NU, yang mana menurutnya sangat sulit diprediksi. “Elit NU baik di pusat maupun daerah memiliki keputusan yang sulit diprediksi, hal ini tampak saat Pilgub 2008 lalu, bagaimana Khofifah maupun Gus Ipul bersaing ketat dalam meraih basis suara NU,” jelas Laili.
Terkait dengan perkembangan kombinasi cagub-cawagub Khofifah-Bambang DH vis a vis Soekarwo-Gus Ipul maka potensi terbesar pasangan cagub yang menarik simpati adalah pasangan alternatif Khofifah-Bambang DH. “Kemungkinan besar terjadi pergeseran wakta pemilih Jatim dari tradisional menjadi pemilih rasional, jika terjadi demikian maka Khofifah-Bambang DH akan lebih berpeluang besar,” urai mantan aktifis mahasiswa 98 ini.
Akan tetapi, lanjut Laili, yang jangan dilupakan faktor incumben, memiliki suprastruktur dukungan birokrasi dan Pegawai Negeri Sipil (PNS) begitu kuat. “Faktor yang terakhir dalam prediksi politik nantinya berkembang pada kemampuan infrastruktur kampanye masing-masing pasangan calon, karena Khofifah-Bambang DH dan Karwo-Gus Ipul merupakan kandidat yang bersaing ketat,” pungkasnya. (ven)