PAMEKASAN – Sebanyak lima orang yang diduga pendukung pasangan Kholilurrahman-Masduki (KOMPAK) mendatangi Kantor JTV Madura di Jalan Raya Panglegur, Desa Panglegur, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan, kemarin (9/1). Mereka menuntut penghentian penayangan penghitungan cepat di televisi tersebut, karena dinilai terlalu dini.
Kelima orang itu datang ke kantor televisi swasta itu dengan mengendarai mobil Avanza warna putih. Setelah tiba di depan kantor JTV, mereka langsung masuk dan mengetok pintu untuk bertemu Kepala JTV Biro Pamekasan, Ahmad Soleh.
Polisi yang berjaga-jaga di dekat kantor media tersebut segera melakukan pengamanan dan menjelaskan kantor tersebut dalam keadaan kosong. Polisi juga menyilakan seorang di antara mereka untuk masuk dan memeriksa semua ruangan di kantor tersebut.
Setelah dipastikan kantor tersebut kosong, kelima orang yang hingga kini tidak diperoleh identitasnya itu keluar.
Untuk mengantisipasi adanya aksi lanjutan, tiga pleton pasukan pengendali massa dan dua pleton pasukan Brimob disiagakan di sekitar kantor televisi tersebut.
Tidak beberapa lama, salah seorang anggota tim pemenangan pasangan KOMPAK, Juhaini datang ke lokasi dan bertemu Kepala Biro JTV, Ahmad Sholeh.
Juhaini menjelaskan, aksi yang menimpa televisi milik Jawa Pos tersebut terjadi secara spontan, karena penayangan penghitungan cepat itu dinilai terlalu dini.
“Kami sebenarnya tidak mempermasalahkan isi tayangan itu. Namun, tayangan tersebut terlalu dini dan bisa berdampak negatif pada perasaan kelompok tertentu hingga dikhawatirkan akan mengganggu kondusifitas Pamekasan,” katanya.
Sementara Kepala JTV Biro Pamekasan Ahmad Sholeh mengatakan, penayangan langsung dihentikan demi menjaga situasi tetap kondusif.
Namun, kata dia, penayangan penghitungan cepat itu merupakan data statistik ilmiah hasil kerjasama dengan lembaga yang sudah bisa dipertanggungjawabkan.
“Mungkin mereka tidak puas dengan tayangan JTV dan selanjutnya mereka mendatangi kantor kami,” ujarnya. (teef/muj)