JAKARTA – Tjipta Lesmana Pengamat komunikasi politik, menilai Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, sudah berani melawan Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Hal itu, kata Tjipta, terlihat dari pernyataan Anas yang mengatakan bahwa kemerosotan elektabilitas Partai Demokrat bukan semata-mata karena dirinya, namun juga dipengaruhi kinerja pemerintahan SBY selama dua tahun terakhir.
“Anas sudah berani mengatakan begitu. Itu sama saja dia tuding SBY, ‘Eh jangan salahkan saya dong elektabiitas turun, kinerja kamu (SBY) juga merosot’
Artinya sumbangsih besar elektabilitas merosot bukan hanya Anas tapi juga SBY,” kata Tjipta usai meluncurkan bukunya berjudul ‘Bola Politik dan Politik Bola Kemana Arah Tendanganya’ di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (7/2/2013).
Keberanian Anas lainnya, sambung Tjipta, saat Anas berani menuliskan ‘Politik Para Sengkuni’ di status Blackberry Messanger (BBM). “Artinya Anas menilai SBY terlalu banyak mendengar omongan orang-orang jahat di sampingnya,” kata Tjipta.
Baca : (Anas Urbaningrum Gelar Pengajian Di rumahnya)
Dia yakin, SBY kali ini akan berani menentukan sikap untuk ambil alih kemerosotan yang terjadi di Partai Demokrat. Hal itu bisa dilihat dari dua kader senior Demokrat yaitu Jero Wacik dan Syarif Hasan yang berani melontarkan desakan pelengseran Anas.
“SBY biasanya agak ragu, santun, kali ini dia berani. Saya yakin Jero dan Syarif sudah kontak-kontakan dan dapat lampu hijau dari SBY,” tutur Tjipta.
Tjipta juga melihat SBY mendapat tekanan dari fungsionaris senior-senior Demokrat yang cemas dengan kondisi partai terlebih menjelang Pemilu 2014. Oleh karenanya, dia melihat SBY akan mengalah dengan desakan tersebut dengan mengambil langkah melengserkan Anas.
Baca “Kalau Saya Korupsi Gantung saya di Monas”, Kata Anas