PROBOLINGGO – Akses masyarakat terhadap fasilitas pelayanan kesehatan yang berkualitas masih rendah di Kabupaten Probolinggo.”Itu menjadi tantangan untuk meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat melalui penyediaan sarana dan fasilitas pelayanan kesehatan yang memadai untuk merespon dinamika karakteristik penduduk dan kondisi geografis,” kata Dr. Endang Astuti, MM, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten, dalam rakor dan ekspose K3S , di Pendopo Bupati Probolinggo, Selasa (12/2).Endang Astuti mengatakan salah satu strategi pencapaian prioritas nasional bidang kesehatan adalah meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata, terjangkau, bermutu dan berkeadilan, serta berbasis bukti; dengan pengutamaan pada upaya promotif – preventif. “Pelayanan kesehatan masyarakat di Kabupaten Probolinggo bagi masyarakat miskin, yakni Jamkesmas, PKH, Jamkesda, Yankes Maskin non kuota yang berasal dari APBD,”ujarnya.
Masyarakat miskin tertanggung tahun 2009- 2012, kata dia, berjumlah 421.795 jiwa Sedangkan tahun 2013 sebanyak 623.551 jiwa.. Sementara yang mendapat Jamkesda tahun 2009 – 2012 sekitar 49.399 jiwa, dan untuk SPM tahun 2010 berjumlah 308 jiwa, tahun 2011 sekitar 427 jiwa dan tahun 2012 berkisar 1053 jiwa.
Terkait, permasalahannya jumlah masyarakat miskin terus meningkat, Endang Astuti, menegaskan bahwa kemampuan pendanaan pemerintah pusat terbatas, serta pemerintah menetapkan kuota maskin, sedangkan tidak semua maskin sasaran Jamkesmas 2012 merupakan maskin sasaran Jamkesmas 2013 sebanyak 394.593 jiwa.
“Agar persediaan dana pendampingan dapat mencukupi, maka kebijakannya adalah memberikan bantuan hanya sebesar 50 persen dari total pelayanan,”tandasnya.
Bahkan, tahun 2013 dana Yankes cukup besar karena digunakan untuk pendataan Jamkesmasda, jasa perawatan, pengobatan maskin di PKM, Rumah Sakit Propinsi, serta pembayaran tunggakan klaim perawatan dan pengobatan maskin di Rumah Sakit Propinsi.
Demikian juga, belum semua makin mempunyai kartu Jamkesmas/Jamkesda.
Up Date Data maskin berdasarkan BPS tahun 2010 sesuai kriteria. Namun, masih ada data maskin yang belum masuk karena ada intervensi dari pihak luar. Terlebih adanya penetapan kuota maskin karena keterbatasan dana. “SKM banyak disalah gunakan, tidak hanya di manfaatkan warga miskin tetapi juga warga non miskin. Akses dan jangkauan warga miskin ke sarana Yankes masih kurang,”pungkas Endang Astuti..(hud)
Data Dana Yankes Bagi Maskin di Dinkes Kabupaten Probolinggo