Dr. Nurhayati Ali Assegaf, M.Si., MP (lahir 17 Juli 1963; umur 49 tahun) adalah anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat periode 2009-2014 dari Partai Demokrat. Ia juga merupakan wakil ketua BKSAP dan sekaligus delegasi Indonesia di Inter-Parliamentary Union.
Dr Nurhayati Ali Assegaf,M.Si.,MP saat ini Wakil Ketua Panitia Kerjasama Antar Parlemen Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia. Menjadi anggota DPR sejak tahun 2004, ia terpilih kembali pada tahun 2009. Selama jangka pertama (2004-2009) Dr. Nurhayati Ali Assegaf, M.Si., MP diangkat Staf Khusus Ibu Negara Republik Indonesia Ibu Ani Susilo Bambang Yudhoyono. Disamping tugas tersebut, juga sebagai pendukung kuat atas masalah pemberdayaan perempuan dan gender, dia juga menjadi pembawa acara dan sutradara “Perspektif Perempuan” pada program di Televisi Republik Indonesia (TVRI). Sebelumnya, Dr. Nurhayati Ali Assegaf, M.Si., MP menjadi Managing Direktur Bisnis dan Konsultan Keuangan (Assegaf & Partners Ltd, 1998-2004) dan Associate Winarto Soemarto & Associates (1993-1998).
Aktivitas dimulai saat diakademisi dan keterlibatannya yang kuat dengan isu-isu politik dan sosial serta hubungan internasional mendorong Dr. Nurhayati Ali Assegaf untuk menjadi pelindung dan pendiri sejumlah lembaga dan kelompok pemikir menangani isu-isu yang berkaitan dengan pemuda, perempuan dan hak anak-anak , demokrasi, dan pendidikan. Pada tahun 2003, ia bergabung dengan Partai Demokrat, aktif dalam struktur organisasi partai, termasuk sebagai Wakil Sekretaris Jenderal dan Ketua Departemen Luar Negeri.
Karier Parlemen
Dalam perjalanan kegiatan berparlemen sejak tahun 2004, Nurhayati telah terlibat dalam sejumlah komisi di Dewan Perwakilan RakyatRepublik Indonesia, khususnya Komisi VI bidang Perdagangan, Industri, Investasi, Usaha Kecil dan Skala Menengah, BUMN, dan National Standardisasi, dan Komisi I Pertahanan, Intelijen, Luar Negeri, Komunikasi dan Informasi.
Saat ini, ia adalah Ketua Inter-Parliamentary Union (IPU-Indonesia) dan Kelompok Kerja untuk Tujuan Pembangunan Milenium (MDGs), serta Wakil Ketua Panitia Kerjasama Antar Parlemen. Dia juga bertindak sebagai Focal Point dari Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia untuk Konvensi PBB dalam Memerangi Desertifikasi.
Baca Juga Kisruh demokrat Makin Rumit, Anas-Ibas Pecah Kongsi