SUMENEP — Program Jalan Produksi (Japro) dan Jalan Usaha Tani (JUT) Dinas Pertanian Sumenep dinilai kurang tepat karena tidak menyentuh kebutuhan riil petani. “Tidak bersinggungan secara riil dengan masalah yang dihadapi para petani. Para petani lebih membutuhkan program yang jelas dari pada pembuatan jalan,” kata Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan & Aset setempat Carto.
Urusan pembuatan jalan, menurutnya, semestinya diserahkan kepada institusi yang berkaitan langsung pembuatan jalan seperti Dinas Bina Marga dan Cipta Karya.Dari pada membuat jalan, akan lebih baik jika membuat program inovatif sebagai terobosan baru dalam produksi pengadaan pangan dan peningkatan kesejahteraan petani. ”Petani butuh program yang benar-benar bisa dirasakanlah,” katanya.
Dia menjabarkan, yang dimaksud inovasi tidak semata-mata rundwon dari pusat, melainkan harus menciptakan sesuai dengan kebutuhan petani di lapangan.
Baca Juga (Jembatan Ajaib Muncul Di Pulau Sumenep)
Sekretaris Disperta Imam Subandi mengatakan, pembuatan jalan seperti Japro atau JUT merupakan klausul khusus seperti yang tercantum dalam UU No. 38 tahun 2004, sedangkan mengenai pembangunan dan pembinaannya merupakan tanggungjawab departemen terkait.
“Undang-undang itu kan berasal kepada asa kemanfaatan, keseimbangan dan keadilan,”katanya, Senin (4/2).
Tahun ini, Dinas Pertanian, kata Subandi tidak mendapatkan anggaran untuk pembuatan jalan, sekalipun banyak lokasi lahan pertanian yang belum memiliki jalan produksi yang memadai. (athink/mk)
Baca Juga (Hama Ulat Serang Tanaman Padi di Sumenep)