Ribuan perempuan India rahimnya diangkat dalam operasi yang yang tidak diperlukan dan hanya dilakukan untuk menghasilkan uang bagi dokter swasta yang tidak bermoral.
Sunita, berusia 25 tahun. saya bertemu di sebuah desa kecil di Rajasthan, India barat, dikelilingi oleh ternak, dan unggas peliharaannya. Dia ditutupi dalam perhiasan dan cincin hidung
Wajahnya Marah ketika dia bercerita tentang operasinya.
“Saya pergi ke klinik karena saya mengalami pendarahan berat selama menstruasi,” katanya.

Sunita: “Ketika saya pergi ke klinik dokter membuat terpaksa melakukan operasi malam itu juga”
“Dokter melakukan USG dan berkata aku mungkin mengidap kanker. Ia meminta saya melakukan histerektomi (pengangkatan rahim) di hari yang sama.”
Sunita mengatakan dia enggan untuk melakukan operasi langsung dan ingin membicarakannya dulu dengan suaminya. Dia mengatakan dokter bersikeras operasi itu mendesak dan mengharuskannya untuk operasi hanya beberapa jam kemudian.
Lebih dari dua tahun telah berlalu sejak hari itu, tapi Sunita mengatakan ia masih merasa terlalu lemah untuk bekerja atau merawat anak-anaknya.
Ketika wanita lokal lainnya berkerumun, saya bertanya berapa banyak dari mereka telah menjalani histerektomi (pengangkatan rahim). Lebih dari setengah mengangkat tangan mereka.Pemimpin desa mengatakan sekitar 90% dari perempuan desa melakukan histerektomi (pengangkatan rahim) , banyak diantaranya berusia 20-an dan 30-an tahun.
Para dokter mengenakan biaya sekitar Rp 2 Juta rupiah untuk operasi, yang berarti sebuah keluarga harus menjual ternak dan aset lainnya untuk mendapatkan uang.