SURABAYA — Gubernur Jawa Timur Soekarwo dan Wakilnya Saefullah Yusuf, Senin (18/2) kemarin mengumpulkan para kepala daerah pemenang pilkada di Jawa Timur di Gedung Negara Grahadi Surabaya. Acara yang dikemas dalam bentuk silaturahmi tersebut disebut-sebut sebagai bentuk sosialisasi terselubung dari pasangan yang maju kembali dalam pilgub 2013 mendatang.
Beberapa bupati dan wakil bupati terpilih yang menghadiri pertemuan diantaranya Bupati Bojonegoro Suyoto dan wakilnya Setyo Hartono, Bupati Bangkalan Makmun Ibnu Fuad dan Wakilnya Mondir Rofi’i, Wakil Bupati Probolinggo Timbul Prihanjoko dan Bupati Sampang Fanan Hasib dan Wakilnya Fadilah Budiono.
Usai pertemuan Soekarwo kepada wartawan mengatakan, meski para bupati dan wakil bupati terpilih ini belum dilantik, pihaknya tetap harus menjaga silaturahmi antara gubernur dengan pemimpin daerah. “Kita kan selalu komunikasi. Agar terjalin silaturahmi yang baik dan menyamakan visi dan misi dalam memimpin masyarakat Jatim. Bupati dengan wakil bupatinya harus kompak,” paparnya menambahkan bahwa hal ini merupakan kebiasannya sejak menjabat Gubernur.
Untuk persiapan pencalonannya, Karwo memastikan bahwa dirinya akan mendeklarasikan diri bersama partai koalisi pada pertengahan Maret. Tak tanggung-tanggung, pria yang akrab disapa Pakde ini mengklaim telah mengantongi dukungan banyak parpol antara lain Golkar, Hanura, PKS, Gerindra, PAN, PPP, PDS dan aliansi parpol non parlemen.
Bahkan, Karwo juga mengklaim bahwa saat ini dirinya dan Syaifullah Yusuf telah mendapat restu dari Partai Kebangkitan Nahdlatul Ulama (PKNU) yang selama didekati juga oleh pesaing kuat Karwo Khofifah Indar Parawansa. “kita terus melakukan komunikasi dan berharap dukungan secara resmi itu secepatnya diberikan,”ungkap dia.
Sementara itu, kepada dua partai lainnya yaitu PDIP dan PKB yang belum menyatakan dukungan karena dikabarkan akan memajukan kadernya sendiri, Karwo mengatakan pihaknya juga masih melakukan pendekatan.
Ironisnya, meski Karwo mengaku beberapa partai besar sudah memberikan dukungan kepadanya, baru partai Hanura yang secara resmi mengirimkan surat pernyataan dukungan. Bahkan, ketua DPD Partai Golkar Martono dan ketua DPW PKNU Arief Junaidi terang-terangan berkata bahwa secara aturan partai, dukungan resmi baru akan diberikan 3 bulan sebelum pemilihan melalui rekomendasi berdasarkan survey elektabilitas internal partai. (neu)