SURABAYA — Menghadapi Pemilihan Gubernur (pilgub) Jawa Timur (Jatim) 2013 dan Pemilihan Presiden (pilpres) 2014, masyarakat Jatim saat ini jauh lebih cerdas. Meski masih ada saja politikus-politikus yang menggunakan cara-cara kotor seperti politik uang dalam kampanye, namun masyarakat Jatim akan menyikapinya secara bijak.Hal tersebut terungkap dalam Diskusi Dinamika Politik Jelang 2014, sekaligus launching Center for Election and Political Party (CEPP) Kamis (14/02) di ruang Adi Sukadana Kampus B Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga (UNAIR), Kota Surabaya.
Diungkapkan salah satu narasumber yang hadir sebagai pembicara dalam acara tersebut, pengajar Ilmu Politik UI Chusnul Maryah, menghadapi dinamika politik ini, masyarakat khususnya di Jatim harus memiliki rasionalitas. “berkaca pada pemilihan-pemilihan beberapa tahun yang lalu, masyarakat harus jeli dan menggunakan rasionalitas agar pemimpin yang kita pilih jangan sampai salah,” kata dia.
Oleh sebab itu, lanjutnya, kini partai politik juga harus lebih pintar lagi memilih calon-calon kandidatnya selain mempersiapkan program yang bertujuan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“seperti yang kita ketahui bersama, dengan jumlah Parpol yang lebih sedikit daripada lima tahun lalu, membuat banyak calon kandidat yang optimis bisa memenangkan perolehan suara lebih banyak. Partai harus lebih kompetitif menempatkan kandidatnya di pemilu mendatang,” papar Chusnul.
Sementara, guru besar di departemen Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP UI Bambang Shergi Laksmono menyatakan pembentukan CEPP di Unair adalah kerjasama Unair dengan Center for Election and Political Party (CEPP) FISIP Universitas Indonesia (UI). “CEPP ini sendiri sebenarnya sudah lama diwacanakan, namun baru terealisasi sekarang. Kita sangat berharap CEPP dapat bermanfaat bagi masyarakat khususnya masyarakat Jatim kata dia.
Lembaga CEPP dibentuk karena dinilai berperan penting untuk perkembangan demokrasi Indonesia kedepan dimana harapannya akan tercipta infrastruktur politik yang baik. “tidak hanya menaungi kebutuhan masyarakatnya saja tapi juga mengatur partai politik agar dapar berpolitik santun dan cerdas. Bagaimana caranya supaya partai politik bisa melaksanakan fungsinya yang utama dalam sistem politik itu,” jelas Bambang.
Berdasarkan pantauan, dalam acara ini selain Chusnul juga hadir beberapa pembicara lainnya seperti Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Jatim Partai Golkar Martono, Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Jatim Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Sirmadji, dan guru besar di departemen Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP UI Bambang Shergi Laksmono. neu