PAMEKASAN (Koranmadura)– Hama tikus mulai menyerang ratusan hektar tanaman padi milik petani di Kecamatan Larangan dan Galis, Kabupaten Pamekasan, Madura. Hama pengerat itu mulai menyerang hingga puluhan hektar tanaman padi di di dua kecamatan itu layu dan mengering.
Data di Dinas Pertanian (Disperta) setempat menyebutkan saat ini sedikitnya 12 hektar tanaman padi mengalami kerusakan yang diduga disebabkan oleh serangan hama tikus.Hama itu dikawatirkan akan merembet ke ratusan hektar tamanan padi lainnya jika tidak segera ditangani sehingga mengancam tercapainya target produksi padi tahun ini.
Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Pamekasan, Budhiharsono, kemarin (4/2), berdasar kondisi tanaman padi yang mulai mengering itu, kuat dugaan disebabkan oleh serangan binatang pengerat tersebut. Sebab, sebagian besar tanaman itu berada di wilayah kumuh dan dekat dengan permukiman warga.
Salah satu kebiasaan tikus, jelas Budhiharsono, adalah menyerang tanaman yang berada di sekitar permukiman warga, terutama permukiman kumuh. Binatang itu umumnya akan merusak batang tanaman hingga dikawatirkan menyebabkan gagal panen.
“Prilaku tikus ini kan hanya merusak batang tanaman untuk mengasah giginya agar tidak panjang. Ini fatal karena bisa gagal panen,” kata Budhiharsono.
Untuk itu, pihaknya segera sudah melakukan upaya pengendalian, dengan memberi bantuan pestisida secara cuma-cuma kepada petani dan kelompok tani serta bantuan alat pengeboman hama tikus.
Ia meminta petani dan kelompok tani yang ada agar segera berkoordinasi dengan Dinas Pertanian untuk difasilitasi pemberantasan hama tikus tersebut.
Baca Juga Hama Ulat Serang Padi Di Sumenep, Panen Terancam gagal
Sementara itu, serangan penyakit kresek (Pricularia) dan blast (Xanthomonas) yang menyerang 350 hektar dari 23 ribu hektar tanaman padi di 11 Kecamatan di Pamekasan, sudah ditanggulangi dengan bantuan pestisida secara gratis.
Dinas Pertanian mengklaim 80 persen lahan yang terserang kedua penyakit yang ditimbulkan dari bakteri dan jamur ini sudah dikuasai dan kondisinya telah pulih.
Penanggulangan dua penyakit yang bisa mengakibatkan tanaman menguning serta timbul bercak belah ketupat pada daun padi ini bisa maksimal karena didukung curah hujan yang tinggi sehingga kebutuhan air tercukupi.
Penyebab serangan penyakit kresek dan blast pada tanaman padi disbabkan oleh faktor cuaca. Yakni, seringnya terijadi angin kencang berkepanjangan serta kekurangan pasokan air. Tanaman rumput gajah yang terlalu tinggi di tepi lahan pertanian juga merupakan tempat penyebaran bakteri yang bisa menimbulkan dua penyakit itu.
Dinas Pertanian menyatakan, serangan blas dan kresek tidak berakibat fatal yang menimbulkan gagal panen, namun demikian keduanya bisa menyebabkan menurunnya jumlah produksi gabah. (uzi/muj)