Russia (Koranmadura) NASA mengatakan itu adalah Laporan Meteor terbesar sejak peristiwa Tunguska tahun 1908 – ledakan asteroid yang meratakan jutaan pohon lebih dari 820 mil persegi hutan Siberia terpencil.
Pada hari Jumat disaksikan oleh kerumunan Rusia di Chelyabinsk, sebuah kota dengan 1,1 juta penduduk di Siberia bagian barat. Beberapa video amatir menunjukkan meteor yang terbakar dengan asap ratusan mil melintasi langit. Video lainnya dari tempat kejadian terekam suara ledakan keras, diikuti dengan hiruk-pikuk alarm mobil. Salah satu video yang menunjukkan orang orang bergegas lari dari sebuah gedung perkantoran di Chelyabinsk.
“Terjadi kepanikan. Orang-orang tidak tahu apa yang terjadi. Semua orang berlari ke rumah-rumah penduduk untuk memeriksa apakah mereka baik baik saja, “kata penduduk Chelyabinsk Sergey Hametov dikutip dari The Associated Press. “Kami melihat cahaya diikuti ledakan besar kemudian kami keluar untuk melihat apa itu dan mendengar suara gemuruh sangat keras.”
Penduduk lain menggambarkan “Saya sedang berdiri di halte bus, dengan pacar saya,” kata Andrei, seorang warga setempat yang tidak memberikan nama lengkapnya, Reuters. “Lalu ada kilatan cahaya dan saya melihat jejak asap di langit dan merasakan dentuman keras yang menghancurkan jendela.”
Mereka mengatakan ledakan ketika menabrak atmosfer menghancurkan batu Meteor pada ketinggian 12 sampai 15 mil (20 sampai 25 kilometer), melepaskan energi setara 300 sampai 500 kiloton TNT. lebih dari 10 kali energi yang dilepaskan oleh bom atom yang meledak di Jepang pada akhir Perang Dunia II.
NASA mengatakan bahwa cahaya yang dipancarkan oleh meteor itu bahkan lebih terang dari matahari, seorang saksi mata menjelaskan “saya berkendara ke kantor, waktu itu masih gelap, tapi tiba tiba berubah terang sekali seperti waktu siang hari” Viktor Prokofiev menjelaskan pada reuter ” saya merasa hampir Buta dari dampak cahaya meteor itu”