AMBLES – Jalan yang menghubungkan Desa Tumpak Pelem, Desa Sriti, Desa Tempuran dan Desa Temon dengan Kecamatan Sawoo, Ponorogo ambles dan longsor sejak 3 tahun lalu tak kunjung diperbaiki Pemkab Ponorogo, Rabu (6/2/2013).
Ini menyusul, jalan milik Pemkab Ponorogo yang ada di Dusun Kocor, Desa/Kecamatan Sawoo ambrol dan longsor sepanjang 4 meter. Akan tetapi, sejak 3 tahun ambrol dan terus terkikis air hujan saat ini, jalan itu tak kunjung diperbaiki Pemkab Ponorogo.Warga sekitar hanya memberikan pembatas jalan ambles itu menggunakan bambu, bebatuan yang ditumpuk dan papan peringatan.
Hal ini agar para pengguna jalan berhati-hati dan tidak terjerumus ke dalam jurang sedalam sekitar 6 meter di samping kanan kiri jalan yang rusak bertahun-tahun tak kunjung diperbaiki itu.
Apalagi, pagar pembatas bambu sudah diganti warga sebanyak 2 kali, masih belum ada tanda-tanda jalan akan segera diperbaiki.
Salah seorang warga Sriti, Subandi (44) mengatakan hampir setip hari melintas di jalan rusak yang merupakan jalur satu-satunya akses menuju Kota Kecamatan Sawoo itu. Selain berbelanja ke pasar, menjemput anak sekolah juga mengantarkan atau mengirim hasil kerajinan tangannnya. Akan tetapi, sejak 3 tahun lalu rusak, jalan yang semakin terkikis air hujan itu tak kunjung diperbaiki Pemkab Ponorogo.
“Jalan sudah semakin membahayakan pengguna jalan, tetapi tak ada tanda akan diperbaiki. Kalau putus total, maka 4 desa diseberang jalan ini akan terisolir termasuk kampung kami. Kalau mau lewat jalur lainnya harus melalui Trenggalek terlalu jauh melintasi Kecamatan Tugu, Kabupaten Trenggalek menyusahkan warga,” terangnya kepada Surya, Rabu (6/2/2013).
Hal senada disampaikan, Kepala Desa Tumpak pelem, Atik Sumiati. Menurutnya, jika jalan rusak itu putus, maka warga sekampung di desanya akan terisolir dari pusat pemerintahan Kecamatan Sawoo. – See more at: http://surabaya.tribunnews.com/2013/02/06/jalan-ambrol-3-tahun-tak-diperbaiki-4-desa-terisolir#sthash.hklkOEeB.dpuf