JAKARTA – Para pemain tua AC Milan yang tergabung dalam Milan Glorie membuat para pemain legenda Indonesia yang tergabung dalam Indonesia Legend tidak berkutik. Para pemain bintang Milan pada masanya itu menang 4-2 atas Bambang Pamungkas dan kawan-kawan dalam laga yang berlangsung di Stadion Gelora Bung Karno, Sabtu (9/2) malam WIB.
Pada laga itu, pemain yang paling ditunggu-tunggu para penggemar Milan Indonesia adalah mantan kapten yang juga bek kiri Paolo Maldini yang bermain untuk Milan hingga umur lebih dari 40 tahun. Sayang, pemain ini tidak cukup menghibur karena terlampau serius. Beda dengan para bintang lainnya seperti Andriy Schevcenko. Selama di lapangan pemilik abadi nomor punggung 3 ini terlalu “serius”. Kamera televisi jarang menemukan senyumannya, tidak seperti pemain-pemain lain semisal Franco Baresi, Daniela Massaro, Andriy Shevchenko, Stefano Eranio atau Massimo Oddo yang wajahnya selalu berhiaskan senyum.
Maldini bahkan sempat “ngambek” saat jumpa pers pertama di JCC pada Rabu lalu. Ceritanya, saat para mantan bintang Rossoneri itu mulai bersantap siang, sejumlah fans tetap mencari-cari kesempatan untuk memotret atau bahkan meminta foto bersama dengan pemain-pemain idolanya itu.
Histeria fans tersebut pada suatu titik sepertinya membuat jengkel Maldini. Merasa acara makannya terganggu, salah satu bek kiri terhebat yang pernah dilahirkan planet bumi itu tiba-tiba berdiri.
Dengan sedikit bertolak pinggang, ia berseru dengan nada tinggi setengah berteriak, dalam bahasa Inggris: “Hey, can we have lunch now!” Para fans yang semulai berkerumun di belakang kursi meja Maldini pun langsung mundur dan menjauh.
Cerita lain tentang Maldini adalah ketika para bintang Milan itu harus memberi sambutan kepada hadirin. Walaupun disegani oleh semua orang, konon gaya Maldini tidak selalu disukai oleh sebagian tifosi terutama dari Curva sud, antara lain karena “moody”. Akhirnya, pendukung Milan di Indonesia pun mengetahui dan merasakan “moody”-nya sang capitano.
Massaro, yang tahu karakter rekannya itu, malahan seperti “usil” dengan “memaksa” Maldini untuk berpidato. “Now we want to hear from Paolo Maldini, our capitano (Sekarang kita ingin mendengar dari Paolo Maldini, kapten kami,” pancing Massaro, salah satu bintang yang paling ramah meladeni fans maupun media.
Maldini menampik dan mengatakan, “No no no. My captain is Baresi. Let him speech.” (Tidak, tidak. Kapten saya adalah Baresia, biar dia saja yang berbicara). Massaro tak menyerah. “No no, Paolo. After Baresi, you are the captain. Speech now.” (Tidak, Paolo. Setelah Baresi, Andalah kapten. Bicaralah sekarang). Maldini pun, dengan terlihat sedikit terpaksa, akhirnya berpidato tak terlalu lama.
Sesuai lagai Sabtu lalu itu, pemain Indonesia yang paling beruntung adalah Bima Sakti. Pemain kawakan Indonesia yang saat ini bermain untuk Persepar Palangkaraya itu mendapatkan jersey Maldini langsung dari orangnya. Bima terlihat memintanya seusai babak pertama, dan Maldini bertukar kaus dengan mantan kapten timnas itu. (aji)