PROBOLINGGO – Upaya dan komitmen Pemkot Probolinggo dalam memfasilitasi dan menjajagi kemungkinan pendirian Akademi Komunitas, akan segera terwujud. Demikian disampaikan, Kabid Sosial dan Budaya, Bappeda Kota Probolinggo Titik Widayawati, Selasa (5/2).
Titik mengatakan secara operasional Akademi Komunitas sebagai salah satu Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan tinggi berdasarkan VOCASI atau setingkat dengan diploma satu (D-1) atau dan / dua (D-2) dalam satu atau beberapa cabang ilmu pengetahuan dan/atau tehnologi tertentu yang berbasis keunggulan lokal. ” Ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan tehnis khusus yang merupakan implementasi dari UU Dikti (Pendidikan Tinggi),”ujarnya.
Pendirian Akademi Komunitas, kata dia, akan dapat memberikan nilai positif terhadap peningkatan ketrampilan tenaga kerja terdidik di daerah, sekaligus dapat meningkatkan APK Pendidikan Tinggi serta dirancang dapat mengembangkan pribadi individu atas hasil kerja, topik program pendidikan meliputi seni, bahasa, bisnis, gaya hidup.
Menurutnya kehadiran Akademi Komunitas merupakan salah satu semangat yang dapat menjiwai UU Pendidikan Tinggi yang berkaitan dengan kesetaraan dan penguatan pendidikan vokasi serta kemudahan mengakses pendidikan tinggi yang terjangkau oleh semua kalangan masyarakat dan juga memberikan peluang bagi lulusan SMU/SMK yang secara ekonomi tidak mampu untuk melanjutkan kuliah ke Perguruan Tinggi jurusan DIII ataupun Sarjana di luar kota.
“Lokasi sementara di Kelurahan Kedungasem, Jrebeng Kulon dan Ketapang. Program yang disepakati , yakni jurusan teknologi informasi, perkayuan, akutansi, perhotelan, otomotif, teknologi informasi, dan teknik lingkungan,”kata Titik Widayawati.
Demikian juga, sebelum ada realisasi pembangunan gedung yang dipersiapkan untuk Akademi.sudah dipersiapkan lokasi perkuliahan di Balai Latihan Kerja Jalan Brantas, SMKN 2 dan SMKN 4. Langkah konkritnya sudah membentuk Tim Koordinasi, melakukan survey penetapan lokasi, dan menyusunan Proposal Pendirian Akedemi Komunitas.
“Kita harap melalui AK struktur angkatan kerja akan berubah menjadi di kelompok menengah. Ini sejalan dengan pelaksanaan Pendidikan Menengah Umum. Biaya pendidikan tinggi akan dapat ditekan karena peserta didik tidak harus pergi terlalu jauh untuk bisa kuliah,”pungkas Titik Widayawati.(hud)
DSC02479.JPG