SURABAYA — Gubernur Jawa Timur Soekarwo memberikan dua solusi untuk mengatasi permasalahan banjir yang melanda Kabupaten Bojonegoro. Yakni membangun Bendungan Pejok pada tahun 2014 mendatang dan menambah dua pintu air di Plangwot Sedayu Lawas.Hal tersebut disampaikan Pakde Karwo –sapaan akrab gubernur saat meninjau lokasi banjir dan mengunjungi korban banjir di Kecamatan Kanor Kabupaten Bojonegoro.Pakde Karwo menjelaskan, banjir yang terjadi saat ini bukan disebabkan karena luapan Bengawan Solo. Namun dari air yang berasal dari Pejok yang tidak bisa mengalir ke Bengawan Solo. Hal ini disebabkan karena Bengawan Solo sudah tinggi, sehingga air tidak bisa dibuang ke kali, menggenang di sini semua dan menyebabkan banjir. Karena itu, kata Pakde Karwo, salah satu solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi banjir ini adalah dengan membangun Bendungan Pejok tahun 2014. Pembangunan bendungan tersebut diperkirakan menyedot anggaran Rp 35-40 miliar yang akan diusulkan kepada Pemerintah Pusat. Lokasi waduk berada di perbatasan antara Bojonegoro.
“Sebetulnya kondisi banjir ini sudah berkurang, tetapi tetap harus dibuatkan bendungan. Jika Pemerintah Pusat tidak, maka Pemprov Jatim dan Pemkab Bojonegoro akan sharing dana untuk membangun Bendungan Pejok,” tegas Pakde Karwo.
Ia mengatakan, solusi berikutnya adalah Plangwot Sedayu Lawas akan ditambahi dua pintu. Saat ini 640 m kubik per detik, dengan ditambahi dua pintu tersebut bisa menjadi 1.000 m3 per detik. Pintu air di plangwot dikeruk agar dapat mempercepat genangan air turun. Jika sebelumnya air menggenang 2 hari, dengan solusi tersebut hanya 1 hari air menggenang.
“Yang semula air dari Kanor ke Sedayu Lamongan memerlukan waktu dua hari. Jika teknis ini dilaksanakan, air bisa mengalir dalam kurun waktu satu hari. Genangan air satu hari tidak akan merusak hasil panen petani, padi tidak akan membusuk. Langkah ini bisa menyelamatkan hasil panen para petani,” ujarnya.
Dijelaskannya, jika semua langkah tersebut telah dijalankan, maka dapat dilakukan normalisasi pada semua kali yang ada di Bojonegoro. “Kalau sekarang dinormalisasi, tetapi Sungai Bengawan Solonya lebih tinggi, jadi sama saja tidak bisa masuk. Solusinya air di Sungai Bengawan Solo agar cepat surut, pintu-pintu air plangwot tersebut ditambah dan diperbesar,” jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Bupati Bojonegoro Suyoto mengatakan, saat ini kiriman air tidak banyak. Yang banyak dari air hujan. lalu curah hujan mencapai 133 mm deras selama dua jam kemarin mencapai 81 mm.
“Air hujan yang deras tersebut tidak bisa ditampung, sehingg menyebabkan banjir seperti ini. Apalagi hutan sudah banyak yang gundul, tanaman banyak yang tidak meresap air. Meskipun kalinya diperbaiki tapi tidak bisa menampung air,” katanya.
Kang Yoto sapaan akrab Bupati Bojonegoro itu menyampaikan, tahun 2014 nanti Gubernur Jatim memberikan solusi untuk membuat Bendungan Pejok dan menambah pintu air di Plangwot Sedayu Lawas untuk mengatasi banjir di Bojonegoro. Untuk itu, ia menyambut baik solusi yang ditawarkan Gubernur Jatim. Apalagi Pakde Karwo tetap mengunjungi langsung lokasi dan korban banjir di Bojonegoro meskipun kondisi banjir belum terlalu parah.
Pakde Karwo memberikan bantuan kepada Bupati Bojonegoro berupa 50 ribu glangsing untuk kesiapsiagaan dalam menghadapi banjir, 500 paket sembako, dan bantuan dari Kemensos (Kementerian Sosial) melalui Dinas Sosial Provinsi Jatim berupa 200 paket family kit yang berisi 21 item. (ara)