Jakarta – Pengunduran diri Anas Urbaningrum dinilai terlambat. Pengamat Universitas Indonesia Boni Hargens menilai, seharusnya Anas Urbaningrum sudah mundur saat terindikasi terlibat kasus korupsi Hambalang. Menurut Boni, saat ini Partai Demokrat membutuhkan Pemimpin yang dapat memperbaiki kondisi internal partainya.“Itu urusah internal Partai Demokrat, dan partai ini tidak mau dipimpin oleh seorang tersangka, jadi menurut saya partai ini perlu dipimpin oleg orang baru, Kata Bony
Anas Urbaningrum resmi mundur sebagai Ketua Umum Partai Demokrat setelah menjadi tersangka korupsi Hambalang. Komisi Pemberantasan Korupsi menetapkan Anas Urbaningrum sebagai tersangka terkait pemberian gratifikasi dalam pembangunan mega proyek Hambalang. Anas diduga mendapatkan gratifikasi saat dia menjabat sebagai Anggota Komisi Olahraga DPR pada 2009 lalu. KPK menjerat anas dengan Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
KPK juga telah mencekal Anas untuk berpergian ke luar negeri selama 6 bulan. Sebelumnya, KPK menetapkan dua tersangka korupsi Hambalang. Mereka adalah bekas Menteri pemuda dan Olahraga, Andi Mallarangeng dan Kepala Biro Keuangan dan Rumah Tangga Kemenpora, Deddy Kusdinar