SURABAYA – Para sopir bus di Terminal Tambak Osowilanguan (TOW) Surabaya melakukan protes dengan menolak masuk terminal, Senin, karena hingga kini belum ada kejelasan kapan bus AKAP dan AKDP jurusan Pantura di Terminal Purabaya masuk ke TOW.
Sekretaris Paguyupan Pekerja TOW, Supari mengatakan, pihaknya menilai Dinas Perhubungan (Dishub) Surabaya telah gagal memfasilitasi dan menyetujui tuntutan sopir bus TOW. “Ya, kami berharap Dishub mengambil langkah tegas untuk segera menertibkan trayek. Kalau tak ada upaya penertiban, sopir-sopir beranggapan kalau Dishub sudah tidak mampu lagi menangani trayek, dan sebaiknya dialihkan ke instansi lain saja,” ujarnya. Supari menilai selama ini ternyata Dishub Surabaya tidak fokus terkait kasus tersebut. Buktinya, pelanggaran itu sudah cukup lama. Bahkan, terhitung sejak 1 Mei 2012 sampai sekarang belum ada satupun bus AKAP yang dimasukkan ke TOW.
Sebelumnya pihak Dishub Jatim akan memasukkan 500 armada bus AKAP ke TOW secara bertahap yakni tahap pertama akan dimasukkan 250 armada, dengan sayarat Dishub Surabaya harus melengkapi fasilitas di TOW mulai tempat parkir bus, loket dan infrastruktur lainnya.
Untuk itu, Supari mendesak agar ini diselesaikan dulu. Jika nanti ada perkembangan dan dibutuhkan masyarakat silakan ditambah lagi. “Lha ini saja belum dijalankan kok sudah mau tambah jalur, kan lucu,” katanya.
Ia mengatakan jalur yang akan ditambah adalah jalur dari Madura, Jember, Madura dan lainnya. “Mereka semua akan masuk ke TOW. Kami berharap Dishub mengambil langkah tegas agar hasil kesepakatan lalu dijalankan,” katanya.
Sampai kapan awak bus mogok? Supari menegaskan, ya sampai ada penertiban trayek. Dikatakan, bus-bus TOW tetap beroperasi, hanya saja bus tidak masuk TOW. Dengan begitu, secara otomatis tidak akan memberikan retribusi atau pendapatan ke TOW.
Penumpang tidak akan “keleleran” karena mereka tetap bisa naik bus sesuai jurusan mereka masing-masing.
Hanya saja mereka harus berjalan ke arah luar terminal. Karena itu, pihaknya minta maaf kepada masyarakat jika bus-bus memberi pelayanan di luar terminal, “Bila tuntutan kami tak penuhi, kami tetap akan menolak masuk TOW. Karena itu saya minta DPRD Surabaya, wali kota dan kapolres untuk segera mengambil sikap tegas,” ujarnya. (ant/han/abe)