SAMPANG – Sampah yang sudah menumpuk dan tempatnya sudah tidak memuat lagi yang disediakan Badan Lingkungan Hidup (BLH) di terminal cenderung dibiarkan. Pantauan Koran Madura, Kamis (23/5), sampah tersebut tidak kunjung diangkut ke tempat pembuangan sampah akhir. Warga merasa terganggu dengan bau sampah yang membusuk dan tidak dibuang.
Pedagang nasi yang berada di areal terminal harus menahan bau busuk dengan menutup hidungnya dengan krudung yang dikenakan karena sampah yang berada di depan warungnya baunya sudah menyengat. Ia khawatir, dagangannya tidak banyak dikunjungi orang karena di depan warungnya terlihat tidak bersih
“Biasanya sampah ini tidak lama berada di tempat sampah seperti ini, karena sebelum meluap dari tempat yang sudah disediakan sudah ada petugas yang mengangkutnya. Tapi sekarang sudah full dan meluap masih belum juga ada petugas yang mengangkut,” ujar perempuan yang enggan menyebutkan namanya kepada Koran Madura, Kamis (23/5).
Hal senada juga disampaikan oleh Syaifullah (32). Syaiful mengatakan, keberadaan sampah yang belum diangkut sangat mengganggu kenyamanan warga dan juga mengurangi keindahan terminal. “Apalagi dalam terminal sering ditempati warga yang sering makan di warung dan yang lagi duduk di ruang tunggu menunggu angkutan umum. Ini harus dibersihkan, apalagi sampai keluar dari tempat yang sudah disediakan,” ucapnya
Sementara Kepala Bidang Kebersihan dan Persampahan BLH Akh Syarifuddin menjelaskan, belum diangkutnya sampah yang berserahakan karena terkendala armada yang banyak yang rusak. Saat ini armada yang bisa digunakan hanya ada 2 dan yang lain rusak.
“Kami akan usahakan dengan secepatnya akan mengangkut sampah yang sudah lebih dari tempat yang sudah disediakan. Namun, karena kami juga keterbatasan tenaga sehingga ini juga butuh kesadaran dari masyarakat sendiri,” tandasnya (jun/lum)