PROBOLINGGO – Penilaian Lomba Kota Sehat 2013 se-Indonesia akan dimulai. Rencananya, tim penilai akan tiba di Kota Probolinggo hari ini (22/5).
Kesiapan ini disampaikan Ketua Forum Kota Sehat Kota Probolinggo, M.Rukin, usai melakukan rapat persiapan penilaian, Senin (21/5). “Kita sudah siap kalau tim penilai datang. Persiapannya sudah kita mulai sejak 2012 lalu,’katanya dengan yakin akan memboyong penghargaan ketiga kalinya.
Menurutnya, pada lomba tahun ini Kota Probolinggo mengikutkan enam tatanan kota sehat. Yakni, tatanan kawasan permukiman, sarana dan prasarana sehat. Kedua, tatanan kawasan sarana lalu lintas tertib dan pelayanan transportasi. Ketiga, tatanan kawasan industri dan perkantoran sehat. Keempat, tatanan kehidupan masyarakat sehat yang mandiri, dan kelima tatanan ketahanan pangan dan gizi.Terakhir, tatanan kehidupan sosial sehat.
Dari enam tatanan kawasan tersebut, Kota Probolinggo melalui Bappeda dan Forum Kota Sehat menyiapkan beberapa titik untuk mendukung penilaian positif dari tim penilai.
Untuk tatanan kawasan permukiman, sarana dan prasarana sehat, pemkot menyiapkan lokasi Pasar Baru.Lokasi lain, yakni Lingkungan RW II Kelurahan Kebonsari Kulon, SDN Kebonsari Kulon II.
“Nanti tim penilai di pecah menjadi dua. Tim pertama akan menilai tatanan kawasan permukiman, sarana dan prasarana sehat, kawasan tertib lalu lintas dan Pelayanan Trasportasi, kawasan ketahanan pangan dan gizi, serta kawasan kehidupan social,”tandas M.Rukin.
Sedangkan tim kedua akan menilai tatanan kawasan kehidupan masyarakat sehat mandiri, industri dan perkantoran sehat, dan tatanan tertib lalulintas dan Pelayanan Transportasi.
“Titik lokasi yang akan dinilai, di antaranya lingkungan RW II Kelurahan Tisnonegaran, PT. Indoperin Jaya, Balai Latihan Kerja (BLK), Kantor Dinas Pendidikan, Balai Pengujian Kendaraan Bermotor, KIRLI Kelurahan Sumbertaman RT 1, 8 RW 8, dan IKM Kinasih Keramik,”terangnya.
Ia mencontohkan indikator penilaian yang digunakan tim penilai, seperti tatanan ketahanan pangan dan gizi di RW 02 Kelurahan Kareng Lord an Rumah Pangan Lestari Kelurahan Pilang. “ Disana ada program one day no rice. Jadi warga disana mengganti (beras atau nasi) dengan umbi-umbian,” pungkas M.Rukim.(hud).