BANGKALAN – Aksi demonstrasi kembali mewarnai Universitas Trunojoyo Madura (UTM). Kali ini puluhan mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya (FISIB) yang terdiri dari Himpunan Mahasiswa Jurusan dan Unit Kegiatan Mahasiswa Fakultas melakukan aksi menuntut agar Pembantu Dekan III turun dari jabatannya. Mereka menilai kinerja dari Pembantu Dekan yang membidangi kemahasiswaan tersebut perlu diperbaiki karena tidak transparan.
Gubernur BEM FISIB UTM Mohammad Adi tidak henti-hentinya mengatakan dalam orasinya menuntut agar Priyono Tri Febriyanto Pembantu Dekan III FISIB turun dari jabatannya, karena selama menjabat sebagai PD III transparansi yang seharusnya menjadi pegangan dalam sebuah jabatan seringkali diabaikan. Sehingga mahasiswa sangat dirugikan bahkan seringkali ketinggalan informasi mengenai kebijkan-kebijakan yang ada.
“Kami menilai kinerja PD III sangatlah buruk, dana-dana kemahasiswaan tidak transparan, bahkan seringkali pengumuman-pengumuman entah itu terkait beasiswa atau lomba karya tulis ilmiah, baru disampaikan kepada mahasiswa menjelang deadline, akibatnya kami kerepotan untuk memenuhi semua ketentuan,” teriaknya, kemarin (7/5).
Adi menegaskan aksi yang digalang bersama teman-temanya sebagai bentuk akumulasi kekecawaan terhadap kinerja PD III dan merupakan rasa simpati terhadap kondisi fakultas yang semakin tidak menentu. Seharusnya, jika PD III melakukan tugas pokok dan fungsinya sesuai dengan aturan yang ada dan berpihak kepada mahasiswa, kondisi seperti ini tidak akan pernah terjadi.
“Aksi yang melibatkan seluruh pengurus badan kelengkapan ini didasari rasa kepedulian kami ingin melakukan perbaikan atas fakultas dan mahasiswa yang ada di dalamnya, maka dari itu kami menuntut Pak Febri mundur dari jabatannya sebagai PD III,” pekik Ali.
Menanggapi tuntutan puluhan mahasiswa tersebut Dekan FISIB UTM Dr. Indien Winarwati, SH mengatakan aksi demonstrasi yang digalang itu tidak fair dan tidak rasional. Mengingat jabatan PD III sudah habis masa baktinya dan selama ini apa yang menjadi tugas dan tanggungjawabnya telah dijalankan.
“PD III sudah mau habis masa bhaktinya, selama sekian tahun beliau menjabat saya nilai semua program kerjanya telah dilaksanakan dengan baik, tapi kenapa baru-baru ini mahasiswa melakukan protes, saya rasa semua ini tidak fair dan tidak rasional,” ungkapnya.
Lebih lanjut Indien menyatakan bahwa hal ini akan menjadi pertimbangan sekaligus bahan evaluasi bagi pihaknya dan rektorat UTM, bagi Indien, jika ke depan ditemukan pelanggaran maka dirinya siap memproses yang bersangkutan dan memberinya sanksi.
“Saya tidak segan-segan memberi sanksi apabila ada temuan yang tidak sesuai dengan prosedur yang ada,” tegasnya.(dn/rah)