PROBOLINGGO – Harga ikan asin di sejumlah pasar tradisional di Kota Probolinggo mulai naik. Kondisi tersebut disinyalir akibat pasokan menipis menyusul banyak nelayan yang berhenti melaut akibat cuaca tak menentu.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Koran Madura, di sejumlah Pasar Tradisional di wilayah Kota Probolinggo, diantaranya di Pasar Baru Kelurahan Kebonsari Kulon dan Pasar Kronong Kelurahan Mayangan, harga beberapa jenis ikan asin tercatat mengalami kenaikan, Selasa (21/5).
Menurut salah seorang pedagang ikan asin di Pasar Baru, Sueb (45), warga kelurahan Kebonsari Kulon Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo, mengaku saat ini ikan asin di pasaran tengah mengalami kelangkaan akibat banyaknya nelayan berhenti melaut yang disebabkan karena lamanya cuaca tak menentu.
“Kelangkaan ikan asin berlangsung semenjak dua pekan terakhir. Bahkan ikan asin jenis tongkol mendadak raib sejak tiga hari lalu,” ujar Sueb.
Karenanya, lanjut Sueb, pasokan ikan asin jadi berkurang, sebab bahan dasarnya yaitu ikan laut sedang langka akibat nelayannya tidak melaut. Sementara permintaan dari konsumen cukup banyak, akibatnya harga pun jadi naik.
“Meski terjadi kenaikan harga, namun dia menilai kenaikan itu masih dalam batas normal, yakni hanya sekitar 10 persen. Misalnya harga ikan asin jenis teri yang sebelumnya Rp 35 ribu/kilogram, sekarang naik jadi Rp 40 ribu/kilogram. Tapi tetap saja banyak pembeli yang mengeluh dengan kenaikan itu,”tandasnya.
Sebelumnya, Sueb bisa mendapatkan sekitar empat hingga lima puluh kilogram ikan dan teri per hari. Namun saat ini hanya sekitar 15 hingga 25 kilogram ikan dan teri yang diperoleh setiap harinya.
“Setiap 30 kilogram ikan atau teri segar, dapat dihasilkan 10 kilogram ikan asin yang sudah kering,”ucapnya.
Bugitu juga pedagang ikan asin di Pasar Kronong, Sulaiman (38) warga Kelurahan Mangunharjo Kecamatan Mayangan Kota Probolinggo, mengungkapkan selain pasokannya terbatas, harga ikan segar juga naik. Harga teri naik dari Rp 120.000 menjadi Rp 160.000 per keranjang isi 20 kilogram, harga ikan kuniran naik dari Rp 70.000 menjadi Rp 100.000 per basket isi 25 kilogram, sedangkan ikan gragasan atau campuran ikan-ikan kecil naik dari Rp 30.000 menjadi Rp 50.000 per basket.
Menurutnya, terbatasnya pasokan dan naiknya harga ikan segar menyebabkan harga ikan asin ikut naik. Saat ini, harga teri asin naik dari Rp 20.000 menjadi Rp 25.000 per kilogram, harga ikan asin tiga waja naik dari Rp 10.000 menjadi Rp 15.000 per kilogram.
Sedangkan harga ikan asin kuniran naik dari Rp 8.000 menjadi Rp 13.000 per kilogram, serta harga ikan asin gragasan naik dari Rp 5.000 menjadi Rp 10.000 per kilogram.
Meskipun demikian, lanjut Sulaiman, permintaan ikan asin tetap tinggi, bahkan cenderung naik. Ia mengaku kewalahan memenuhi permintaan. Hampir setiap hari, produksinya selalu habis terjual. Selain dipasarkan di Pasar Kronong, ikan asin produksinya juga dijual ke wilayah Kabupaten Probolinggo.
Tak pelak membuat penikmat ikan asin, Sumiati (35) warga Kelurahan Jati Kecamatan Mayangan, berharap pasokan ikan asin kembali normal mengingat lauk pauk jenis ini merupakan komoditas yang merakyat. Sehingga hampir semua rakyat kecil untuk memenuhi lauk-pauk pada tiap harinya ikan asin ini seolah menjadi keharusan.
“Lauk pauk ini banyak dikonsumsi oleh kalangan masyarakat menengah ke bawah, jadi penggemarnya cukup banyak, makanya kita berharap harganya bisa kembali normal,” pungkasnya.(hud).