JAKARTA – Teka-teki soal posisi Mentri Keuangan (Menkeu) akhirnya terjawab sudah. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akhirnya memilih Muhammad Chatib Basri sebagai Menkeu baru menggantikan Agus Martowardojo. Pilihan ini tidak meleset dari perkiraan banyak orang selama pekan lalu. Ketika itu, nama Chatib santer disebut sebagi calon terkuat mengisi posisi yang ditinggalkan Agus Martowardojo setelah terpilih sebagai Gubernur Bank Indonesia.
Menurut SBY Chatib Basri yang selama ini menjabat sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) adalah seorang ekonom yang cukup berpengalaman dan mumpuni untuk mengisi posisi tersebut. “Saya telah menetapkan Menteri Keuangan RI yang baru menggantikan saudara Agus Martowardojo, yang telah saya keluarkan keputusan Presiden untuk jadi Gubernur BI, menggantikan saudara Darmin Nasution. Dengan mempertimbangkan berbagai aspek saya beri keprecayaan dan penugasan kepada Muhammad Chatib Basri jadi Menteri Keuangan baru. Chatib Basri adalah seorang ekonom yang memiliki pengalaman yang luas. Sekarang yang bersangkutan adalah kepala BKPM,” jelas SBY di Istana Negara, Senin (20/5/).
Setelah setahun menjabat BKPM, sambung SBY, investasi tumbuh signifikan dan hal ini sangat penting untuk jadi kontributor pertumbuhan ekonomi ketika ekspor tengah mengalami kemerosotan.
“Investasi menjadi utama yang terjaga baik atau relatif tinggi dikala dunia mengalami resesi. Chatib Basri pernah menjadi staf khusus Menkeu, kemudian sebagai Deputi Menkeu untuk tugas-tugas G20,” terangnya.
Lebih lanjut SBY menjelaskan, Chatib Basri dinilai paling pantas menduduki jabatan Menteri Keuangan karena pengalamannya saat menjadi staf khusus Menteri Keuangan, serta perannya di G20 dan di Komite Ekonomi Nasional (KEN).
Chatib Basri dikenal sebagai ekonom Universitas Indonesia dan menjadi orang dekat mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani yang kini menjadi Direktur Pelaksana Bank Dunia.
Sebelum mimilih dan menetapkan Chatib Basri, Senin (20/5), SBY melakukan fit and proper test kepada orang dekat ekonom UI yang sudah meninggal serta pendiri dan mantan Ketua Umum Partai Indonesia Baru (PIB) Sjahrir itu. Dalam fit and proper test tersebut, SBY menyampaikan tiga tugas Menkeu kepada Chatib.
“Pertama menjaga, mengembangkan, dan menjalankan kebijakan fiskal yang prudent, dalam perekonomian dunia yang masih penuh gejolak ini fiskal kita harus terjaga baik, APBN kita harus terjaga kesehatannya. Oleh karena itu kebijakan fiskal yang prudent harus dijaga,” jelas SBY.
Tugas kedua, ujar SBY, Menteri Keuangan harus memberikan kebijakan yang mendukung investasi di Indonesia terus meningkat. Nomor tiga, SBY meminta Chatib memberikan dukungan kebijakan agar investasi yang menciptakan tenaga kerja yang besar termasuk industri yang membuka kesempatan kerja bisa berkembang.
“Tiga tugas itulah yang saya berikan. Tugas-tugas mendesak adalah mengawal RAPBN-P 2013 yang hari-hari sekarang ini siap untuk dibicarakan bersama DPR dan sekaligus mengawal RAPBN 2014 mendatang,” papar SBY yang juga Ketua Umum dan Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat itu. (gam/aji)