BANGKALAN – Pengelola gudang dan manajemen PT Semen Gresik di Jalan Raya Burneh dinilai mengabaikan rekomendasi Komisi C DPRD Bangkalan karena sesuai dengan rekomendasi tersebut sejak tanggal 30 Mei gudang itu harus tutup. Akan tetapi, hingga saat ini, puluhan truk masih melakukan aktivitas bongkar muat semen.
Ketua Komisi C DPRD Bangkalan, Mukaffi Anwar mengaku merasa dilecehkan dengan masih adanya aktifitas di gudang semen yang sudah direkomendasikan untuk dipindah itu. Karena pada saat hearing beberapa waktu lalu pihaknya telah meminta kepada pengelola gudang PT Semen Gresik di Jalan Raya Burneh ditutup karena keberadaaan gudang itu tidak sesuai dengan RTRW dan sering membuat arus lalu lintas macet.
“Tentu saja kami merasa sangat dilecehkan oleh pengelola gudang PT Semen Gresik,” ungkapanya, kemarin (6/5).
Menurut Mukaffi, setelah didaedline hingga tanggal 30 Maret, di gudang semen itu tidak ada aktifitas. Apabila hingga saat ini di gudang tersebut ada aktifitas, tentu tidak menghormati hasil hearing antara pengelola gudang dan manajemen PT Semen Gresik di dewan beberapa waktu lalu.
Keberadaan gudang semen di dekat jalan akses suramadu itu sama sekali tidak memberikan keuntungan kepada pemkab Bangkalan. Justru truk yang mengangkut Semen Gresik merusak jalan karena tonase 30 ton ditambah beban kendaraan membuat jalan kita menjadi hancur. Padahal untuk dapat meraih penghargaan Adipura Pemkab menghabiskan anggaran miliaran rupiah.
“Faktanya pada tanggal 30 Mei gudang itu kosong, kalau sekarang mereka cameback lagi, ya nanti kita akan panggil lagi,” tegas Mukaffi.
Lebih jauh Mukaffi Anwar menjelaskan dalam menyikapi gudang semen yang ada di jalan akses Suramadu itu, pihaknya mendesak gudang semen itu dipindah ke tempat lain meskipun gudang itu sudah memiliki dokumen UPKL dan UPL. Oleh sebab itu, dalam waktu dekat pihaknya akan mengagendakan pengelola gudang dan manajemen PT Semen Gresik akan dipanggil lagi untuk mengklarifikasi masalah tersebut.
Di tempat terpisah Camat Burneh Salman Hidayat melalui Sekcam Hery Untoro mengaku tidak tahu kalau gudang Semen Gresik sudah beraktifitas lagi. “Kita tidak tahu karena gudang semen itu tidak pernah ada koordinasi dengan pihak kecamatan,” ucap Hery Untoro. (dn/rah)