SURABAYA – Kemacetan adalah situasi atau keadaan tersendatnya atau bahkan terhentinya lalu lintas yang disebabkan oleh banyaknya jumlah kendaraan melebihi kapasitas. Kemacetan banyak terjadi di kota-kota besar, terutama yang tidak mempunyai transportasi publik yang baik atau memadai ataupun juga tidak seimbangnya kebutuhan jalan dengan kepadatan penduduk, seperti Surabaya.
Penggunaan angkutan pribadi yang cukup tinggi di kota Surabaya merupakan salah satu penyebab kemacetan utama lalu lintas. Diperkirakan tahun 2018 jalan Protokol Surabaya akan macet total. Pertambahan kendaraan bermotor terutama kendaraan pribadi, seperti sepeda motor dan mobil yang tidak dibarengi dengan pelebaran luas jalan. Bisa dibayangkan jika di waktu pagi saja, begitu padatnya kendaraan bermotor. Sebagai solusinya maka diperlukan moda transportasi yang bisa menembus kemacetan. Pilihan tak banyak, sepeda motor atau sepeda.
Dari situasi tersebut memberikan peluang bisnis yang memiliki prospek luar biasa yakni peluang usaha transportasi umum roda dua.
Mendengar kata transportasi umum roda dua dalam benak kita adalah ojek. Ojek yang seperti kita ketahui adalah transportasi umum informal, mengangkut dan mengantarkan penumpangnya ke lokasi yang dituju, dengan tarif yang sudah disepakati sebelumnya.
Peluang inilah yang diambil Yosephus Widyawan pengusaha yang bermain di bisnis transportasi umum roda atau Taksi Motor yang menggunakan argo. Tidak hanya memakai argo, layanan yang diberikan kepada penumpang dan pelanggannya pun beragam, tidak seperti ojek.
Hasil inovasi pemikiran pengusaha yang disapa akrab Wawan inilah, kemudian Taksi Motor diberi nama Cak Transport. Dengan mengangkat kearifan lokal, usahanya yang baru berjalan 4 bulan sudah mendapat respon positif dari warga Surabaya yang telah menjadi pelanggan setianya, sejak beroperasi pada bulan November 2012. Warna kuning dengan brand CakTransport ini, saat ini terus senantiasa melayani kurang lebih 1000 pelanggannya.
Menurut Yosep, sejak tahun 2008 sudah ada beberapa pengusaha yang bermain di bisnis serupa, namun tidak bisa eksis dan bertahan sampai ulang tahunnya yang pertama. “Ada yang harus dibenahi dari sistem dan layanan dalam model bisnis transportasi ini,” tegasnya.
Menghadirkan Cak Transport untuk warga Surabaya, tampaknya bagi Wawan sebagai tantangan sebagai penyedia transportasi yang dituntut memberikan kenyamanan dan keamanan penumpangnya.
Banyak inovasi yang telah dihadirkan dalam bisnis argo roda dua ini, selain penggunaan argo seperti layaknya taksi mobil, juga menyediakan jasa Call Center, penggunaan GPS untuk memantau mobilitas armadanya, seperti perangkat IT canggih lainnya. Rekrutmen rider yang ketat, sopan, profesional, serta mengutamakan Safety Riding.
Tidak lepas juga menyediakan fasilitas Jaket, Shower Cap, Jas Hujan untuk Badan dan Sepatu, Helm SNI, serta pegangan tangan pada rompi rider, demi keselamatan dan kenyamanan penumpang.
Cak Transport juga menggandeng sejumlah pusat studi bisnis dari universitas terkemuka di Indonesia, untuk selalu mengevaluasi kinerja manajemen. Bekerjasama dengan Polrestabes Surabaya dalam mendukung upaya pemerintah mengurangi angka pengangguran. (caktransport/ara)