JOMBANG – Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Jombang, Jawa Timur, mendistribusikan logisitik untuk keperluan pemilihan kepala daerah yang akan berlangsung pada 5 Juni 2013.
“Hampir semua logistik sudah kami distribusikan. Kami target waktu dua hari untuk pendistribusian ke tingkat kecamatan mulai kemarin (Sabtu,1/6) dan hari ini (Minggu, 2/6),” kata Ketua KPU Kabupaten Jombang Machwal Huda, Minggu.
Ia mengatakan dalam proses pendistribusian melibatkan polisi untuk pengamanann. Mereka mengawal setiap kendaraan yang digunakan untuk mendistribusikan logistik pilkada, termasuk di lokasi kecamatan.
Untuk pendistribusian di tingkat desa, Machwal mengatakan akan dilakukan setelah semua pendistribusian di tingkat kecamatan selesai. Diharapkan satu hari sebelum pelaksanaan pilkada semua logistik sudah sampai di tingkat desa.
Pihaknya juga meminta seluruh panitia pemilihan kecamatan (PPK) dan panitia pemungutan suara (PPS) untuk mengawasi logistik pilkada. Jangan sampai terjadi hal yang tidak diinginkan, misalnya segel kotak suara rusak.
“Kami sudah meminta seluruh panitia untuk mengawasi pelaksanaan pilkada. Jika ada segel rusak, kami minta untuk dilaporkan,” ucapnya.
Ia juga mengatakan menerjunkan tim khusus untuk pendistribusian ke lokasi yang cukup sulit secara geografis di antaranya di Kecamatan Wonosalam, Kecamatan Plandaan, dan sejumlah kecamatan lain.
Selain terletak di daerah perbukitan, tempat itu juga cukup jauh dengan kota dan lebih dekat dengan perbatasan daerah lain. Misalnya, untuk Kecamatan Wonosalam, berbatasan dengan Malang dan Kabupaten Kediri, sementara untuk Plandaan berbatasan dengan Kabupaten Lamongan.
“Kami sudah minta ada pengamanan lebih untuk distribusi di daerah yang geografisnya sulit. Kami berharap, untuk pendistribusian logistik ini lancar,” ucap Machwal.
Sementara itu, Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat Polres Jombang AKP Widodo mengatakan polisi sudah bersiap untuk melakukan pengamanan seluruh acara yang dilakukan KPU, termasuk pendistribusian logistik pilkada.
Ia mengatakan akan melibatkan 1.056 personel polisi. “Kami juga masih dibantu dengan aparat dari Brimob Madiun dan pasukan dalmas,” kata Widodo.
AKP Widodo juga mengatakan pengamanan pilkada sudah dilakukan saat tahapan awal pilkada dimulai. Bahkan, setiap hari juga sudah meminta personel polisi untuk berjaga di kantor KPU Kabupaten Jombang, mengantisipasi hal yang tidak diinginkan. Ada sekitar tiga personel yang berjaga secara bergantian setiap hari. Pihaknya berharap, pelaksanaan Pilkada Kabupaten Jombang mendatang bisa lancar.
Ia memastikan pelaksanaan pilkada di Jombang bisa lancar sampai acara itu dilaksanakan 5 Juni 2013, penghitungan suara, sampai Bupati dan Wakil Bupati terpilih dilantik. Untuk itu, personel yang diterjunkan juga cukup besar.
Pilkada di Kabupaten Jombang tidak bersamaan dengan Pilkada Jatim. Pilkada di Jombang digelar pada 5 Juni, sementara Pilkada Jatim pada 29 Agustus 2013. Pilkada di Jombang melibatkan 105 orang petugas pemilihan kecamatan (PPK) serta 918 panitia pemungutan suara (PPS) yang tersebar di 21 kecamatan.
Jumlah warga yang berhak mendapatkan hak suara dalam pilkada itu mencapai 998.463 pemilih dan mereka akan memberikan hak suaranya di 2.144 tempat pemungutan suara (TPS).
Agenda lima tahun sekali itu diikuti oleh tiga pasangan yang ditetapkan ikut pilkada, di antaranya pasangan Munir Alfanani dan Wiwik Nuriati, kedua pasangan Nyono Suharli Wihandoko dengan Mundjidah Wahab, dan pasangan yang terakhir adalah Widjono Soeparno dengan Sumrambah.(ant/rah)