BANGKALAN – Jembatan Suramadu merupakan jembatan terpanjang di Indonesia. Usianya pun sudah genap empat tahun. Namun, jembatan yang menghubungkan antara pulau Madura dan Jawa tersebut terkesan dibiarkan. Jempatan sepanjang 5 kilometer tersebut sudah mulai berkarat di kedua sisinya.
Hal tersebut mendapatkan respon dari berbagai kalangan, salah satunya anggota komisi C DPRD Bangkalan. DPRD menilai kondisi yang demikian menunjukkan pengelola jembatan Suramadu, dalam hal ini BPWS seakan-akan membiarkan saja hal itu. Padahal, kondisi yang demikian akan membuat penilaian yang tidak baik bagi pengelola.
”Kalau seperti itu, kan BPWS sebagai pengelola tidak bersikap profesional. Seharusnya, kalau hanya karat tentunya pengelola membersihkannya. Barang kali dilakukan pengecetan ulang.” kata anggota komisi C DPRD Bangkalan, Mahmudi, kemarin (11/6).
Pihaknya meminta agar pengelola untuk dapat merawat sebaik-baiknya, agar jembatan tersebut tahan lama. Selain itu, kondisi yang bagus dapat memberi kenyamanan kepada para pengguna jasa jembatan tersebut.
”Tentunya dana perawatan pasti ada. Coba dibayangkan, pendapatannya saja tiap hari dari kendaraan yang melintas mendapatkan pemasukan yang banyak. Kalau hanya mengecat saja ya masak tidak bisa,” keluhnya.
Mahmudi menjelaskan dari data konstruksi mengenai jembatan tersebut ditaksir kekuatannya mencapai 100 tahun. Akan tetapi, dalam waktu 4 tahun ini, kalau pagar jembatannya sudah berkarat, bisa tidak bertahan seratus tahun. Juga tidak menutup kemungkinan hal yang lain pun perlu perawatan ekstra.
”Seharusnya BPWS tidak main-main mengenai perawatan itu. Sebab, apabila jembatan tersebut kurang mendapatkan perawatan dipastikan kerusakannya akan lebih cepat,” terangnya.
Hal senada disampaikan ketua LSM Lempar Jimhur Saros. Dirinya menilai kondisi jembatan Suramadu yang kurang mendapat perhatian tersebut terkesan sengaja dibiarkan, karena kondisi seperti itu sudah terjadi cukup lama. Pagar pembatas di sisi kanan dan kiri sudah mengalami pengikisan akibat karat.
”Saya rasa pihak pengelola sudah tahu. Kalau tidak segera diperbaiki, kemanakah dana perawatan tersebut? Yang jelas jembatan nasional itu sudah ada dana khusus untuk biaya perawatannya,” tanya Jimhur. (ori/rah)