SIDOARJO – Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, menyatakan perbaikan sejumlah jalan rusak terkendala rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) oleh pemerintah pusat.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Sigit Setyawan, Selasa, menjelaskan pihaknya belum bisa menyelesaikan proses lelang perbaikan jalan rusak, menyusul adanya rencana kenaikan BBM pada pertengahan Juni mendatang.
“Hingga sekarang proses lelangnya belum tuntas dan tentunya rencana perbaikan jalan rusak itu belum bisa direalisasikan,” kilahnya di Sidoarjo.
Kalau pun lelang tersebut dilaksanakan sesuai dengan tahapan, kata dia, hasilnya diperkirakan tidak bisa berjalan maksimal sesuai harapan.
“Itu diakibatkan nilai proyek dalam lelang tersebut masih belum disesuaikan dengan kenaikan harga BBM yang rencananya akan naik,” ujarnya.
Kondisi tersebut akan berdampak pada proses pengerjaan perbaikan jalan rusak oleh rekanan pelaksana.
“Kalau lelangnya diselesaikan saat ini tentunya akan berpotensi ada perbedaan nilai proyek sebagai dampak adanya kenaikan harga BBM dan secara otomatis perbaikan jalan itu tidak sesuai dengan peruntukan yang ada,” ucapnya.
Ia juga mengemukakan, program perbaikan jalan itu sangat perlu dilakukan mengingat banyak jalan di Sidoarjo yang sudah tidak layak atau rusak.
“Sebagian warga ‘menanami’ jalan rusak tersebut dengan tanaman tertentu supaya pengguna jalan lebih berhati-hati sekaligus agar jalan rusak segera diperhatikan,” katanya.
Penjelasan Sigit ini terkait dengan keluhan sebagian besar warga Sidoarjo atas kerusakan sebagian besar ruas jalan di kabupaten yang berbatasan dengan Kota Surabaya ini.
“Jalan lingkungan umumnya sudah baik (paving) karena kucuran dana dari program PNPM Mandiri yang dikerjakan langsung oleh warga setempat. Tapi jalan utama yang menjadi tanggungan Pemkab Sidoarjo, nyaris sebagian besar amburadul,” ujar Hani Tan, koordinator BKM (badan keswadayaan masyarakat) Desa Wage, Taman. (ant/rah)